Minggu, 01 Oktober 2017

RIBA SELAMAT TINGGAL

SELAMAT  TINGGAL  RIBA.

PENGALAMAN  BELIAU  INI   WAJIB  JADI  BUKTI   NYATA      BAGI    .KITA  SEMUA      ..Terutama  muslim ....bahwa di Dunia  ini   tak ada  satupun. yg  bisa   menandingi   kebenaran  kecanggihan  ,   SISTEM   EKONOMI    SYARIAT  ISLAM   !! 

  ​Rehat​

GURU BISNIS SAYA TUMBANG
DIHAJAR RIBA

Mentor bisnis saya, yaitu Bapak Purdi E. Chandra, owner Primagama Group, dulu sering menyelenggarakan seminar wirausaha dengan tema yang cukup fenomenal dan kontroversial, yaitu
“CARA GILA JADI PENGUSAHA”

Ribuan pengusaha Indonesia berhasil dicetak oleh beliau, seperti yang terkenal di antaranya adalah Ippho Santosa, Miming Pangarah, Rully Kustandar, Roy Shakti, dan banyak lagi.

Di Pontianak juga membuka kelas EU (Enterprener University). Saya termasuk angkatan ke-6, kalau nggak salah, colek teman eks EU Yandi abu raihan, Fransmedia, dll.

Di dalam seminar itu salah satu yang beliau dorong dan anjurkan adalah utang bank. Ada satu kata-kata yang masih saya ingat betul dan dulu saya yakini kebenarannya, yakni “HUTANG ITU MULIA”.😱😁

Gimana nggak mulia. Tiap bulan kita ngasih uang ke bank, ngsasih angsuran dan bunga. Kan yang memberi lebih mulia dari pada yang menerima 😂😂. Hmmm, masuk akal menurut saya waktu itu.

🇮🇩Tapi, pengalaman mengajarkan lain. Ternyata riba itu menyengsarakan banyak hidup teman-teman saya, merendahkan di mata keluarga, dan menghinakan  di hadapan masyarakat.

Di luar dugaan, tidak lama kemudian, mentor bisnis saya Bapak Purdi E. Chandra ternyata juga mendeklarasikan taubat riba. Bisa dilihat videonya:https://youtu.be/5aTQ3OJBs1w

Banyak pengusaha-pengusaha pemula yang masih bersikeras. Tanpa bank mereka tidak bisa berkembang. Tanpa bank dari mana mereka mendapatkan modal. Tanpa bank bagaimana bisnis mereka bisa diselamatkan.

Kalau ingat mereka yang ngeyel-ngeyel ini, saya seperti bercermin dan melihat diri saya sendiri beberapa tahun yang lalu 😁😂. Tanpa bank gimana bisnis saya bisa berkembang atau minimal masih bertahan.

Akhirnya, setelah saya taubat riba. Justru yang terjadi, bisnis saya melesat. Saya mengelola banyak proyek yang pendanaanya tidak dari pinjaman bank.

Guru saya, Bapak Heppy Trenggono, terjebak utang Rp 63 miliar. Begitu taubat riba. Transaksi bisnis pertama tanpa riba dan tanpa utang yang beliau bukukan adalah Rp 500 miliar. Sekarang perkebunan sawitnya yang diperoleh dengan tanpa riba mencapai aset Rp 6 triliun di bawah bendera PT Balimuda Group.

Beliau mendirikan IIBF (Indonesia Islamic Business Forum), yakni merupakan wadah untuk menggembleng ribuan pengusaha2 pejuang antiriba.

Guru saya, Tanto Abdurrahman dari Yogyakarta, ketika berumur 23 tahun sudah terlibat riba Rp 53 miliar. Begitu taubat riba, sekarang beliau memiliki berbagai usaha seperti pertambangan, tambak, percetakan, biro haji umroh, dll. Beliau sekarang juga mengelola 32 pondok pesantren tahfidz Qur’an dengan ribuan santri.

Teman dan guru -Mas Saptuari Sugiharto dari Jogja pemilik Waralaba Kedai Digital, Pemenang Wirausaha Muda Mandiri, pengusaha muda, penulis buku, dan trainer bisnis yang sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia-juga sekarang menjadi pejuang antiriba yang tidak kenal lelah.

Ada lagi Bapak Samsul Arifin SBC, seorang mantan CEO perusahaan multinasional, melalui berbagai seminar wirausaha dengan tagline#PengusahaTanpaRiba berhasil menggebrak dan menyadarkan ribuan pengusaha Indonesia untuk cabut dari riba selamanya.

Masih banyak orang-orang hebat yang sekarang menjadi pejuang-pejuang antiriba.

Masih ragu, bisnis tanpa utang bank itu bisa?

Masih memilih menggantungkan nasibmu pada utang bank?

Silakan, itu hak anda.

Silakan nikmati saja hari-hari melihat kalender, menghitung hari jatuh tempo angsuran.

Jadi, Anda yang saat ini sedang bangkrut karena riba. Lihat sisi positifnya. Anda sedang diselamatkan Allah, agar tidak semakin jauh terjebak riba. Anda sedang dipanggil untuk mendekat kepadaNYA. Ingat, ini cara Allah menyayangimu.

Anda yang usahanya lancar karena riba, silakan introspeksi diri. Di dalam keharaman bisnis Anda dilancarkan. Apakah ini tanda-tanda Allah sudah mengabaikanmu? Jangan-jangan Allah sudah tidak mencintaimu? Hati-hati dengan istidraj.

Ingat sajalah Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala : “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS Qiyamah: 36)

Iya, semua ada pertanggung jawabannya. Jangan Anda kira Allah akan lupa menghisab, menghitung, dan memberikan balasan untuk setiap rupiah uang riba yang kau makan beserta anak dan istrimu.

Jika peringatan ini telah sampai kepadamu dan kau memilih untuk menolaknya, silakan saja. Tapi ingatlah ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia” (HR Muslim)

Mungkin ada yang menolak dengan mengatakan:”Negara aja punya utang, ratusan juta orang juga punya utang!”

Ingatlah, banyak orang yang melakukan bukan menjadi dasar bahwa hal tersebut adalah kebenaran. Ibarat seluruh manusia di dunia melakukan riba, maka tidak akan menjadikan riba itu menjadi halal untukmu.

Allah telah memperingatkan:
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS al-An’am 116)

Jadi, silakan! Apakah Anda akan mengikuti kebanyakan orang yang setuju dengan sistem ribawi? Ataukah Anda memilih kembali ke jalan yang Allah ridhai?

Semoga Bermanfaat dan Barakah.

Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar