ASSALAMU'ALAIKUM
Ngaji di bab '' TIDAK TERSENTUH LALU MENJAUH ''
Alangkah hinanya hatimu sobat ....!!?
™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™™
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِين
ٍ“Maka apakah orang-orang yang dibukakan oleh Allah hatinya untuk(menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dariRabb-nya (sama dengan orang yang hatinya keras)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS Az-Zumar: 22)
yakni :Maka apakah orang-orang yang dibukakan oleh Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam”, yaitu dengan dipermudah untuk mengenal-Nya, bertauhid kepada-Nya, taat akan perintah-Nya dan menjadi bertambah semangat untuk mengerjakan ajaran Islam. Dan ini adalah pertanda yang baik bagi seseorang.“Lalu ia mendapat cahaya dariRabb-nya”, yaitu cahaya kebenaran yang membuat hatinya bertambah yakin. Apakah mereka itu sama dengan orang yang hatinya keras? Tentu saja tidak sama.
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allah”, yaitu mereka yang hatinya tidak lunak ketika diingatkan akan Allah, tidakkhusyû’, tidak paham, tidak sadar dan selalu membangkang.“Mereka itu dalam kesesatan yang nyata”yang akan mengantarkan mereka kepada kebinasaan.
Setiap manusia memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat tersebut pun bisa berubah-ubah setiap waktu. Begitu pula hati, dia pun memiliki sifat. Hati bisa menjadi sehat dan juga bisa menjadi sakit.
Allah Subhânahu wa ta’âlâberfirman:
وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ غَرَّ هَؤُلَاءِ دِينُهُمْ
'' Dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, ‘Mereka itu (orang-orangmu’min) ditipu oleh agamanya.” (Al-Anfâl : 49)
Hati juga bisa menjadi lunak dan juga bisa menjadi sekeras batu.
Allahsubhânahu wa ta’âlâberfirman:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً
“Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (QS Al-Baqarah : 74)
Begitu pula hati bisa mengkilap, bersinar dan bisa juga menjadi hitam kelam sebagaimana diterangkan di beberapa hadîts Rasulullahshallallâhu ‘alaihi wa sallam.Oleh karena itu, sebisa mungkin kita memperhatikan kondisi hati kita setiap saat. Jangan sampai hati kita menjadi hati yang keras atau mulai mengeras sehingga nantinya akan menjadi keras.Na’ûdzu billâhi min dzâlik.
Ayat di atas dengan jelas menerangkan bahwa orang yang hatinya keras sangat tercela dan dalam kesesatan yang nyata.
Mâlik bin Dînâr rahimahullâh pernah berkata
( مَا ضُرِبَ عَبْدٌ بِعُقُوْبَةٍ أَعْظَمِ مِنْ قَسْوَةِ قَلْبٍ، وَمَا غَضِبَ اللهُ -عَلَّ وَجَلَّ- عَلَى قَوْمٍ إِلَّا نَزَعَ مِنْهُمُ الرَّحْمَةَ.)
'' Seorang hamba tidaklah dihukum dengan suatu hukuman yang lebih besar daripada hatinya yang dijadikan keras. Tidaklah Allah‘azza wa jallamarah terhadap suatu kaum kecuali Dia akan mencabut rasa kasih sayang-Nya terhadap mereka.
2]Tanda-tanda hati yang keras atau mulai mengerasHati yang keras atau mulai mengeras memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
1.Bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan, serta meremehkan suatu kemaksiatan.
2.Tidak terpengaruh hatinya dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan.
Berbeda dengan kaummu’minîn, hati mereka akan bergetar jika dibacakanayat-ayat Al-Qur’an atau diingatkan akan Allah.
Allah subhânahu wa ta’âlâ berfirman:
{ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ }
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepadaRabb-lah mereka bertawakkal.” (QS Al-Anfâl : 2)
1.Tidak terpengaruh hatinya dengan berbagai ujian, musibah dan cobaan yang diberikan oleh Allahsubhânahu wa ta’âlâ.
Allahsubhânahu wa ta’âlâberfirman:
{ أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْيَذَّكَّرُونَ }
''Dan tidakkah mereka (orang-orangmunâfiq) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?” (QS At-Taubah : 126)
1.Tidak merasa takut akan janji dan ancaman Allahsubhânahu wa ta’âlâ
2.Bertambahnya kecintaan terhadap dunia dan mendahulukannya atas akhirat
3.Tidak tenang hatinya dan selalu merasa gundah
4.Bertambahnya dan meningkatnya kemaksiatan yang dilakukannya
. Allahsubhânahu wa ta’âlâberfirman:
{ فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ }
“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkanhati mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (QSAsh-Shaf : 5)
.Tidak mengenal atau tidak membedakan perbuatan ma’ruf dan munkar.Dan masih banyak lagi tanda yang lainnya. Oleh Karena itu, sebisa mungkin kita mendeteksi keadaan hati kita, jangan sampai hati kita mulai mengeras.Sebab-sebab kerasnya hatiHati menjadi keras tentu ada penyebabnya.
Penyebab-penyebab kerasnya hati di antaranya adalah sebagai berikut:
.Kesyirikan, kekufuran dan kemunafikan.Inilah sebab yang paling besar yang dapat menutupi hati seseorang dari menerima kebenaran.
{ سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ}
“Akan kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, karena mereka telah mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka. Dan Itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.” (QS Ali ‘Imrân: 151)
Mengingkari perjanjian yang dibuat kepada Allah
Allahsubhânahu wa ta’âlâberfirman:
{ فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً }
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka kami laknat mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu. (QS Al-Mâ-idah : 13)
Syaikh Abu Bakr Al-Jazâiri ketika menafsirkan ayat ini, beliau berkata, “Melanggarnya dengan tidak konsisten dengan apa yang ada di dalamnya yang berupa perintah dan larangan.
ciri-ciri penyakit hati diantaranya :
>> Banyak tertawa Rasulullahshallallâhu ‘alaihi wa sallambersabda:
( لاَ تُكْثِرُوا الضَّحِكَ ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ.))
“Janganlah kalian banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati.
>> Banyak berbicara dan banyak makan Bisyr bin Al-Hârits pernah berkata:
(خَصْلَتَانِ تُقَسِّيَانِ الْقَلْبَ: كَثْرَةُ الْكَلَامِ وَكَثْرَةُ الْأَكْلِ.)
“Dua hal yang dapat mengeraskan hati: Banyak berbicara dan banyak makan.
>> Banyak melakukan dosa Rasulullahshallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
( إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ ، فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ ، صُقِلَ قَلْبُهُ ، فَإِنْ زَادَ ، زَادَتْ ، فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَهُ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ : {كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ}.)
“Sesungguhnya seorangmu’min jika melakukan dosa, maka akan terbintik hitam di hatinya. Jika dia bertaubat, berhenti (dari dosa tersebut) dan memohon ampun, maka hatinya akan mengkilap. Apabila dia terus melakukan dosa, maka bertambah pula titik hitam itu. Itu adalah Ar-Rân (Penutup) yang disebutkan oleh Allah di kitab-Nya:
'' Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka (QS Al-Muthaffifîn : 14)
>> Lalai dari ketaatan Allahsubhânahu wa ta’âlâberfirman:
{ وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْهُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ}''
'' Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan.
WALLAHU'ALAM BISSAWAB
®®®®®®®®®®®®®®®®®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar