๐๐
SERI FIQIH
*๐ฐBERWUDHU DENGAN GAYUNG DARI BAK MANDI๐ฆ*
Berwudhu dari bak kamar mandi dengan menggunakan gayung hukumnya boleh dan sah. Karena tidak ada dalil yang melarangnya. Demikian juga hukum asal air adalah suci dan mensucikan, baik itu air hujan, air sumur, air sungai, air bak mandi, dan lainnya.
Allรขh Azza wa Jalla berfirman :
ููุฃูููุฒูููููุง ู ููู ุงูุณููู ูุงุกู ู ูุงุกู ุทููููุฑูุง
Dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih. [al-Furqรขn/25:48]
โThahรปrโ yang diterjemahkan dengan amat bersih dalam ayat ini maksudnya adalah suci dan mensucikan.
Dan kita tidak boleh menganggap air itu najis sampai kita yakin bahwa air itu telah berubah salah satu dari tiga sifat air dengan sebab tercampur barang najis. Tiga sifat air itu adalah: warna, bau, dan rasa.
Sesungguhnya tidak ada keharusan berwudhuโ dari air yang mengalir, seperti dari kran atau semacamnya. Tetapi jika kita berwudhuโ dengan menggunakan gayung, atau ember, atau wadah lainnya, hendaklah kita mencuci tangan kita dahulu sebelum memasukkan ke dalamnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits di bawah ini :
ุนููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุจููู ุฒูููุฏู ุจููู ุนูุงุตูู ู ุงูุฃูููุตูุงุฑูููู โ ููููุงููุชู ูููู ุตูุญูุจูุฉู โ ููุงูู ููููู ูููู ุชูููุถููุฃู ููููุง ููุถููุกู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุฏูุนูุง ุจูุฅูููุงุกู ููุฃูููููุฃู ู ูููููุง ุนูููู ููุฏููููู ููุบูุณูููููู ูุง ุซููุงูุซูุง ุซูู ูู ุฃูุฏูุฎููู ููุฏููู ููุงุณูุชูุฎูุฑูุฌูููุง ููู ูุถูู ูุถู ููุงุณูุชูููุดููู ู ููู ููููู ููุงุญูุฏูุฉู ููููุนููู ุฐููููู ุซููุงูุซูุง ุซูู ูู ุฃูุฏูุฎููู ููุฏููู ููุงุณูุชูุฎูุฑูุฌูููุง ููุบูุณููู ููุฌููููู ุซููุงูุซูุง ุซูู ูู ุฃูุฏูุฎููู ููุฏููู ููุงุณูุชูุฎูุฑูุฌูููุง ููุบูุณููู ููุฏููููู ุฅูููู ุงููู ูุฑููููููููู ู ูุฑููุชููููู ู ูุฑููุชููููู ุซูู ูู ุฃูุฏูุฎููู ููุฏููู ููุงุณูุชูุฎูุฑูุฌูููุง ููู ูุณูุญู ุจูุฑูุฃูุณููู ููุฃูููุจููู ุจูููุฏููููู ููุฃูุฏูุจูุฑู ุซูู ูู ุบูุณููู ุฑูุฌููููููู ุฅูููู ุงููููุนูุจููููู ุซูู ูู ููุงูู ููููุฐูุง ููุงูู ููุถููุกู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู
Dari Abdullah bin Zaid bin โรshim al-Anshรขri, dia adalah seorang sahabat Nabi, dikatakan kepadanya, โPraktikkanlah untuk kami wudhuโ Rasรปlullรขh Shallallahu โalaihi wa sallam !โ Dia meminta wadah air, lalu dia menumpahkan sebagian air itu pada kedua (telapak) tangannya, lalu dia membasuhnya tiga kali.
Lalu dia memasukkan satu (telapak) tangannya (ke dalam wadah air itu), lalu mengeluarkannya, lalu dia berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung dari satu telapak tangannya. Dia melakukannya tiga kali.
Lalu dia memasukkan satu (telapak) tangannya (ke dalam wadah air itu), lalu mengeluarkannya, lalu dia membasuh wajahnya tiga kali.
Lalu dia memasukkan satu (telapak) tangannya (ke dalam wadah air itu), lalu mengeluarkannya, lalu dia membasuh kedua tangannya sampai siku-siku dua kali, dua kali.
Lalu dia memasukkan satu (telapak) tangannya (ke dalam wadah air itu), lalu mengeluarkannya, lalu mengusap kepalanya. Dia memajukan kedua tangannya lalu memundurkannya, kemudian dia membasuh kedua kakinya sampai mata kaki. Kemudian dia berkata, โDemikianlah wudhuโ Rasรปlullรขh Shallallahu โalaihi wa sallam .โ [HR. Muslim, no. 235]
Kesimpulannya:
Boleh berwudhuโ dengan pancuran kran atau gayung, sebagaimana penjelasan di atas,
Wallรขhu aโlam.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XVII/1435H/2014. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo โ Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
Sumber: https://almanhaj.or.id/4575-berwudhu-dengan-gayung-dari-bak-mandi.html
๐ผ๐ผ
Kajian Sunnah via grup WA
Ketik nama/umur/kota
Kirim ke
085259062628
08123493520
TBS
TEGAR BERSAMA SUNNAH
๐น๐น
Tidak ada komentar:
Posting Komentar