Sabtu, 25 November 2017

MENUNGGU WALAUPUN SESAT

ASSALAMU'ALAIKUM

Ngaji di bab '' SELALU MENUNGGU WALAU SESAT ''

Yakni itulah sikap mayoritas manusia di dalam alqur'an surah az-zukhruf :66 dan selalu #benci_dengan_kebenaran Qs.az zukhruf : 78

بسم الله الرحمن الرحيم
{إِلا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ}
'' Melainkan kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadarinya ''. (Az-Zukhruf: 66)

Yakni :Karena sesungguhnya hari kiamat itu pasti terjadi, sedangkan mereka dalam keadaan lalai darinya dan tidak bersiap-siap menyambutnya. Apabila hari kiamat itu tiba, sesungguhnya kedatangannya itu tidak disadari oleh mereka. Dan pada saat itulah mereka menyesal dengan penyesalan yang sangat, tanpa ada manfaatnya bagi mereka dan tidak dapat merubah keadaan.

وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِى ٱلْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
'' Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) Qs.al-an'am 116

Yakni :.Allah memberitahukan tentang keadaan mayoritas penghuni bumi ini dari kalangan anak cucu Adam, bahwa mereka berada dalam kesesatan. Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya:

“Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang terdahulu.” (QS. Ash-Shaaffaat: 71).

Keberadaan mereka dalam kesesatan tersebut bukanlah atas dasar keyakinan, melainkan persangkaan dusta dan bathil.

Iy yattabi’uuna illadh dhanna wa in Hum illaa yakhrushuun (“Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan’belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta [terhadap Allah]”).

Al-kharshu sinonim dengan al-hazru yang berarti dugaan/ perkiraan.
Dikatakan “kharashan nakhla” yaitu menaksir buah kurma yang ada di pohon. Dan semua keadaan di atas itu adalah berdasarkan takdir dan kehendak Allah subhanahu wata'ala.

Huwa a’lamu may yadlillu ‘an sabiiliHi (“Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya.”) Maka Dia memudahkan orang itu ke arah kesesatan itu.

Wa Huwa a’lamu bil muHtadiin (“Dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat jetunjuk.”) Maka Dia pun memudahkan mereka kepada petunjuk itu, dan setiap orang dimudahkan sesuai dengan yang telah ditakdirkan untuknya.

Sedangkan firman ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA di sebutkan lagi yaitu az-zukhruf : 74-80

{إِنَّ الْمُجْرِمِينَ فِي عَذَابِ جَهَنَّمَ خَالِدُونَ (74) لَا يُفَتَّرُ عَنْهُمْ وَهُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ (75) وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا هُمُ الظَّالِمِينَ (76) وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ (77) لَقَدْ جِئْنَاكُمْ بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ (78) أَمْ أَبْرَمُوا أَمْرًا فَإِنَّا مُبْرِمُونَ (79) أَمْ يَحْسَبُونَ أَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ بَلَى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُونَ (80) }

'' Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahanam. Tidak diringankan azab itu dari mereka, dan mereka di dalamnya berputus asa. Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.” Dia menjawab, "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepadamu, tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. Bahkan mereka telah menetapkan satu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami akan membalas tipu daya mereka. Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar) dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.

Allah Subhanahu wata'ala. menyebutkan perihal orang-orang yang  keadaannya celaka (ahli neraka). Untuk itu Allah berfirman:
{إِنَّ الْمُجْرِمِينَ فِي عَذَابِ جَهَنَّمَ خَالِدُونَ. لَا يُفَتَّرُ عَنْهُمْ}
'' Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahanam. Tidak diringankan azab itu dari mereka'' . (Az-Zukhruf: 74-75)

yakni : barang sesaat pun.

{وَهُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ}
'' dan mereka di dalamnya berputus asa''  . (Az-Zukhruf: 75)

Yakni tidak punya harapan lagi untuk mendapat suatu kebaikan pun.

{وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا هُمُ الظَّالِمِينَ}
Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Az-Zukhruf: 76)
Karena amal-amal perbuatan mereka yang buruk sesudah tegaknya hujah atas diri mereka dan setelah rasul-rasul di utus kepada mereka, lalu meraka mendustakan para rasul dan durhaka. Karena itulah maka mereka diberi balasan dengan siksa neraka sebagai balasan yang setimpal. Dan sesungguhnya tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-Nya.
{وَنَادَوْا يَامَالِكُ}
Mereka berseru, "Hai Malik.” (Az-Zukhruf: 77)
Malik adalah malaikat penjaga neraka.

قَالَ الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهال، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ، عَنْ صَفْوَانَ بْنِ يَعْلَى، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ عَلَى الْمِنْبَرِ: {وَنَادَوْا يَامَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ}
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu Minhal, telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, dari Umar ibnu Ata, dari Safwan ibnu Ya'la, dari ayahnya yang berpredikat sahabat, bahwa ia mendengar Rasulullah Salallahu alaihi wassallam. membaca ayat berikut di atas mimbar, yaitu firman-Nya: Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.” (Az-Zukhruf: 77)

Yakni : mencabut nyawa kami agar kami terbebas dari azab yang kami alami ini. Keadaan mereka disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

{لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا}
Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. (Fathir: 36)
Dan firman Allah Ta'ala.:

{وَيَتَجَنَّبُهَا الأشْقَى. الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَى. ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلا يَحْيَى}
'' orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.'' (Al-A'la: 11-13)

Ketika mereka meminta agar diri mereka dimatikan saja, maka Malaikat Malik menjawab:
{قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ}
'' Dia menjawab, "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).” (Az-Zukhruf: 77)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka tinggal selama seribu tahun, kemudian Malik menjawab,
"Sesungguhnya kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.

Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa kalian tidak akan keluar dari neraka dan tiada jalan bagimu selamat darinya.
Selanjutnya disebutkan penyebab kecelakaan mereka, yaitu mereka selalu menentang perkara hak dan mengingkarinya. Untuk itu disebutkan dalam firman berikutnya:

{لَقَدْ جِئْنَاكُمْ بِالْحَقِّ}
'' Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepadamu'' . (Az-Zukhruf: 78)

Yakni Kami telah menjelaskan, menerangkan, dan menafsirkan kebenaran itu kepada kalian.

{وَلَكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ}
''Tetapi kebanyakan di antara kamu benci kepada kebenaran itu.'' (Az-Zukhruf: 78)

Yakni :Maksudnya, tetapi watak dan pembawaan kalian tidak mau menerima kebenaran dan tidak mau taat kepadanya, melainkan hanya tunduk pada kebatilan, menjunjung tinggi nilai-nilai kebatilan, mengahalang-halangi perkara yang hak dan menolaknya, serta membenci para penganutnya.

Maka celalah diri kalian sendiri dan sesalilah nasib kalian di saat tiada gunanya lagi penyesalan. Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:

{أَمْ أَبْرَمُوا أَمْرًا فَإِنَّا مُبْرِمُونَ}
''Bahkan mereka telah menetapkan satu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami akan membalas tipu daya mereka''. (Az-Zukhruf: 79) '

Mujahid mengatakan bahwa mereka bermaksud melancarkan tipu daya jahat, tetapi Kami membalikkannya kepada mereka.

Pendapat yang dikatakan oleh Mujahid ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah Subhanahu wata'ala. dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:

{وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ}
'' Dan mereka merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedangkan mereka tidak menyadariya.'' (An-Naml: 50)

Yakni : Demikian itu karena orang-orang musyrik dalam upayanya menolak kebenaran dengan kebatilan, mereka menggunakan tipu daya makar yang mereka rencanakan.

Maka Allah membalas makar mereka dan menimpakan akibat dari makar itu kepada diri mereka sendiri. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

{أَمْ يَحْسَبُونَ أَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ}
'' Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka?'' (Az-Zukhruf: 80)

Yaitu rahasia yang tersimpan dalam dada mereka dan sikap lahiriah mereka yang terang-terangan.

{بَلَى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُونَ}
'' Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.'' (Az-Zukhruf: 80)

yakni Kami mengetahui apa yang sedang mereka lakukan, dan para malaikat pun terus mencatat amal perbuatan mereka, baik yang besar maupun yang kecil

Sedangkan dalam surah al an'am :119 dijelaskan kembali oleh ALLAH bahwasannya kebanyakan manusia itu hendak menyesatkan

وَمَا لَكُمْ أَلَّا تَأْكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ وَإِنَّ كَثِيرًا لَيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُعْتَدِينَ (119)
'' Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas''

Artinya, Dia Maha Mengetahui tentang pelanggaran, kedustaan mereka.

وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا ۚ إِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغْنِى مِنَ ٱلْحَقِّ شَيْـًٔا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا يَفْعَلُونَ

'' Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.Qs.yunus :36

[[[[[_ TAFSIR IBNU KATSIR_ ]]]]
_______________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar