Minggu, 01 Oktober 2017

KEUTAMAAN BERZIKIR

▂▂🌺🌺🌺▂▂▂▂▂▂
*KEUTAMAAN BERDZIKIR*
*(Bagian Pertama)*
▂▂▂▂▂▂🌺🌺🌺▂▂

بِسْم الله

*Dzikir* adalah mengingat *Allah Ta`ala* yang dilakukan dengan hati, lidah dan anggota badan. Dan paling intinya adalah dzikir yang di dalam hati. Berkata Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin;

ولذلك يكون الذكر باللسان والجوارح دون القلب قشور بلا لب تجد الإنسان لا يزداد به إيمانا ولا ينتفع به ذلك الإنتفاع,لكن إذا اجتمع ذكر القلب واللسان والجوارح هذا أعلى الذكر

_"Oleh karena itu, zikir yang dilakukan dengan lisan dan anggota badan, hatinya lalai seperti buah yang ada kulitnya, tetapi tidak ada isinya. Maka engkau dapatkan seseorang rajin berdzikir, tapi tidak menambah keimanannya serta tidak begitu bermanfaat. Akan tetapi, jika terkumpul dalam zikir tersebut hati, lisan dan anggota badan, maka itu merupakan dzikir yang paling baik dan utama."_
📕 *(Lihat Fathu Zil Jalaali Wal Ikrom 6/157)*

Adapun keutamaan dzikir sangat banyak, di antaranya:
1⃣ *Allah* akan memuji hamba yang mengingat-Nya di hadapan para malaikat.

*Allah subhanahu wata'ala* berfirman,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُون

_"Ingatlah *Aku*, maka *Aku* akan mengingat kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kalian kufur (ingkar)."_
📗 *(QS. Al-Baqarah : 152)*

Berkata Ibnu Qoyyim;

ولو لم يكن في الذكر إلا هذه وحدها لكفى بها فضلا وشرفا

_"Jika keutamaan berdzikir hanya dalam ayat ini, maka cukuplah sebagai keutamaan dan kemuliaan."_
📕 *(Lihat Al Wabilush Shayyib : 42)*

Dan dalam hadits Abu Hurairah, bahwa *Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam* bersabda, *Allah subhanahu wata'ala* berfirman,

وأنا معه إذا ذكرني، فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي، وإن ذكرني في ملإ ذكرته في ملإ خير منهم،

_"Dan *Aku* bersama pada seorang jika dia mengingat-Ku. Dan jika dia mengingat-Ku pada dirinya, maka *Aku* mengingat dalam diri-Ku dan jika dia mengingat pada suatu kelompok, maka *Aku* akan mengingat dan memujinya pada kelompok yang lebih baik."_
📘 *(HR. Imam Bukhari no. 7405 dan Muslim no. 2675)*

2⃣ Dan orang yang banyak berdzikir merupakan sebab *Allah* mengampuninya serta orang tersebut akan mendapatkan pahala yang banyak.

*Allah subhanahu wata'ala* berfirman;

وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا )
الأحزاب

_"Dan orang-orang yang senantiasa mengingat *Allah*, baik dari kalangan laki-laki ataupun perempuan, maka *Allah* akan berikan ampunan dan pahala yang besar."_
📗 *(QS. Al-Ahzab : 35)*

3⃣ Juga seseorang yang senantiasa berdzikir merupakan sebab selamat dari kesulitan dan kesempitan.

*Allah subhanahu wata'ala* berfirman tentang Nabi Yunus alaihis salam ketika ditelan oleh seekor ikan yang besar;

فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ )
الصافات (143) لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ )
الصافات (144)

_""Seandainya dia (Nabi Yunus) bukan termasuk orang yang banyak mengingat *Allah*, maka ia akan tinggal di perut ikan itu hingga hari berbangkit."_
📗 *(QS. Ash-Shaffat :  143-144)*

4⃣ Juga merupakan sebab kemenangan.

*Allah subhanahu wata'ala* berfirman;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

_"Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertemu musuh kalian, maka tetaplah memerangi mereka. Dan ingatlah *Allah* sebanyak-banyaknya, maka kalian akan beruntung dan mendapatkan kemenangan."_
📗 *(QS. Al-Anfal : 45)*

5⃣ Juga merupakan sebab hidupnya hati.

Berkata Ibnu Taimiyah;

الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء؟

_"Perbandingan dzikir pada hati seseorang seperti keadaan air pada ikan. Bagaimana keadaan hati kalau dikeluarkan dari air? (tentunya mati, begitu pula hati)."_
📕 *(Lihat Al-Wabilul Shayyib : 42)*

Dan dalam hadits Abu Musa radhiyallahu anhu, *Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam* bersabda;

مثل الذي يذكر ربه والذي لا يذكر ربه، مثل الحي والميت

_"Permisalan orang yang mengingat *Allah* dan orang tidak mengangat-Nya seperti permisalan orang yang hidup dan yang mati."_
📘 *(HR. Imam Bukhari : 6407)*

*bersambung*

  ┅┅══✿❀🌺❀✿══┅┅
    ✍🏻 Penulis :
*Ustadz Abu Bakar Rafi` bin Ladukani Al-Buthoniy Hafidzahullah*
  ┅┅══✿❀🌺❀✿══┅┅

Tidak ada komentar:

Posting Komentar