Jumat, 08 Desember 2017

ETIKA SHOLAT MALAM

3โƒฃ3โƒฃ     *Shalat Sunnah*

*๐Ÿ”น๐Ÿ”น ETIKA SHALAT MALAM*

Oleh
Muhammad bin Suud Al-Uraifi

*Sesungguhnya shalat malam memiliki beberapa etika yang merupakan tuntunan Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dalam melakukannya.*
Di antaranya adalah:

*1. Niat Bangun Untuk Shalat Ketika Akan Tidur.*

Hal itu agar seseorang mendapatkan pahala shalat malam jika ia tidak melakukannya. Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู’ู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุจูุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุงุชู.

*=  โ€œSesungguhnya segala amal perbuatan ditentukan oleh niat.โ€*[1]

An-Nasa-i dan lainnya meriwayatkan, bahwa Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุชูŽู‰ ููุฑูŽุงุดูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูŠูŽู†ู’ูˆููŠ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ููˆู’ู…ูŽ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ูุŒ ููŽุบูŽู„ูŽุจูŽู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽูˆู’ู…ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุตู’ุจูุญูŽุŒ ูƒูุชูุจูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ูŽุง ู†ูŽูˆูŽู‰ุŒ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ู†ูŽูˆู’ู…ูู‡ู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽ.

*=  โ€œBarangsiapa yang naik ke atas ranjangnya sedang ia telah berniat untuk bangun melakukan shalat di malam hari, namun ia tertidur hingga waktu Shubuh, maka ditulis baginya pahala apa yang ia niatkan dan tidurnya itu adalah sedekah dari Rabb-nya.โ€*[2]

*2. Berdzikir ketika bangun tidur*

Apabila seseorang bangun dari tidurnya untuk melakukan shalat Tahajjud ia disunnahkan berdzikir kepada Allah.

Ibnu โ€˜Abbas Radhiyallahu anhuma berkata:
*= โ€œRasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bila bangun pada waktu malam untuk melakukan shalat Tahajjud beliau membaca:*

ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู‚ูŽูŠู‘ูู…ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูููŠู’ู‡ูู†ู‘ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูุŒ ู„ูŽูƒูŽ ู…ูู„ู’ูƒู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูููŠู’ู‡ูู†ู‘ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู†ููˆู’ุฑู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูููŠู’ู‡ูู†ู‘ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู…ูŽู„ููƒู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูููŠู’ู‡ูู†ู‘ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ูุŒ ูˆูŽูˆูŽุนู’ุฏููƒูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ูˆูŽู„ูู‚ูŽุงุกููƒูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู„ููƒูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ููˆู’ู†ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ูˆูŽู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูŒ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ุญูŽู‚ู‘ูŒุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ูŽูƒูŽ ุฃูŽุณู’ู„ูŽู…ู’ุชูุŒ ูˆูŽุจููƒูŽ ุขู…ูŽู†ู’ุชูุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู€ูŠู’ูƒูŽ ุชูŽูˆูŽูƒู‘ูŽู„ู’ุชูุŒ ูˆูŽุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฃูŽู†ูŽุจู’ุชูุŒ ูˆูŽุจููƒูŽ ุฎูŽุงุตูŽู…ู’ุชูุŒ ูˆูŽุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุญูŽุงูƒูŽู…ู’ุชูุŒ ููŽุงุบู’ููุฑู’ ู„ููŠ ู…ูŽุง ู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ู’ุชู ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽุฎู‘ูŽุฑู’ุชูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽุณู’ุฑูŽุฑู’ุชู ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ู„ูŽู†ู’ุชูุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ู’ู…ูู‚ูŽุฏู‘ูู…ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ู’ู…ูุคูŽุฎู‘ูุฑูุŒ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ.

*=  โ€œYa Allah bagi-Mu segala puji, Engkau Yang mengurus langit dan bumi dan semua makhluk yang ada di dalamnya.*
*=  Bagi-Mu segala puji, milik-Mu kerajaan langit dan bumi dan makhluk yang ada di dalamnya.*
*=  Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan di bumi dan apa yang ada di dalamnya.*
*=  Bagi-Mu segala puji, Engkau Raja di langit dan di bumi dan bagi semua makhluk yang ada di dalamnya.*
*=  Bagi-Mu segala puji, Engkau adalah haq, janji-Mu adalah haq, berjumpa dengan-Mu adalah haq, firman-Mu adalah haq, Surga adalah haq, Neraka adalah haq, para Nabi adalah haq, Muhammad Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam adalah haq dan hari Kiamat juga haq.*
*=  Ya Allah hanya kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembali, dengan hujjah-Mu aku bertikai, kepada-Mu aku memohon putusan hukuman. Ampuni-lah dosaku yang lalu dan akan datang, yang tersembunyi dan yang terang-terangan.*
*=  Engkau Yang mendahulukan dan Yang meng-akhirkan. Tidak ada ilah yang berhak di-ibadahi kecuali Engkau.โ€*[3]

Abu Salamah bin โ€˜Abdurrahman bin โ€˜Auf berkata, โ€œAku bertanya kepada โ€˜Aisyah tentang apa yang pertama dibaca Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam dalam memulai shalatnya ketika beliau shalat malam?โ€™ โ€˜Aisyah menjelaskan, โ€˜Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bila melakukan shalat malam memulai shalatnya dengan membaca:

ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽุŒ ุฑูŽุจู‘ูŽ ุฌูŽุจู’ุฑูŽุงุฆููŠู’ู„ูŽ ูˆูŽู…ููŠู’ูƒูŽุงุฆููŠู’ู„ูŽ ูˆูŽุฅูุณู’ุฑูŽุงูููŠู’ู„ูŽุŒ ููŽุงุทูุฑูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ุถูุŒ ุนูŽุงู„ูู…ูŽ ุงู„ู’ุบูŽูŠู’ุจู ูˆูŽุงู„ุดู‘ูŽู€ู‡ูŽุงุฏูŽุฉูุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุชูŽุญู’ูƒูู…ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุนูุจูŽุงุฏููƒูŽ ูููŠู’ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆู’ุง ูููŠู’ู‡ู ูŠูŽุฎู’ุชูŽู„ููููˆู’ู†ูŽุŒ ุงูู‡ู’ุฏูู†ููŠู’ ู„ูู…ูŽุง ุงุฎู’ุชูู„ูููŽ ูููŠู’ู€ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ุจูุฅูุฐู’ู†ููƒูŽุŒ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุชูŽู‡ู’ุฏููŠ ู…ูŽู†ู’ ุชูŽุดูŽุงุกู ุฅูู„ูŽู‰ ุตูุฑูŽุงุทู ู…ูุณู’ุชูŽู‚ููŠู’ู…ู.

*=  โ€œYa Allah, Rabb Malaikat Jibril, Mikaโ€™il dan Israfil, Pencipta langit dan bumi dan Yang Mengetahui yang tersembunyi dan yang terlihat, Engkau yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu apa yang mereka perselisihkan.*
*=  Tunjukkanlah kepadaku pada apa yang benar dari apa yang diperselisihkan itu dengan izin-Mu, sesungguhnya Engkau yang menunjukkan kepada siapa yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus.โ€*[4]

An-Nawawi rahimahullah berkata dalam al-Majmuuโ€™,
*โœ”  โ€œDisunnahkan bagi setiap orang yang bangun untuk melakukan shalat malam, mengusap (menghilangkan) rasa kantuk dari wajahnya, bersiwak, memandang ke atas langit dan membaca ayat terakhir dari surat Ali โ€˜Imran (ุฅูู†ู‘ูŽ ูููŠ ุฎูŽู„ู’ู‚ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ุถู ), (hingga akhir surat).*
*โœ”  Cara ini dijelaskan dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam.โ€*[5]

*3. Bersiwak Ketika Bangun Untuk Melakukan Shalat Malam*

Hal ini berdasarkan hadits riwayat Hudzaifah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bila bangun di malam hari untuk melakukan shalat Tahajjud beliau menggosok mulutnya dengan siwak.[6]

Diriwayatkan dari Ibnu โ€˜Abbas Radhiyallahu anhuma, bahwa ia tidur dekat Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam lalu ia bangun, lalu bersiwak dan berwudhuโ€™.[7]

*4. Membangunkan Keluarga Untuk Melakukan Shalat Tahajjud*

Hal ini demi menjalankan firman Allah:

ูˆูŽุชูŽุนูŽุงูˆูŽู†ููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุจูุฑู‘ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ูฐ

*= โ€œDan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwaโ€ฆโ€*
[Al-Maa-idah: 2].

Ummu Salamah Radhiyallahu anhuma menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bangun pada suatu malam lalu beliau berkata:

ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ู…ูŽุงุฐูŽุง ุฃูู†ู’ุฒูู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ููุชู’ู†ูŽุฉูุŒ ู…ูŽุงุฐูŽุง ุฃูู†ู’ุฒูู„ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุฒูŽุงุฆูู†ูุŒ ู…ูŽู†ู’ ูŠููˆู’ู‚ูุธู ุตูŽูˆูŽุงุญูุจูŽ ุงู„ู’ุญูุฌูู€ุฑูŽุงุชูุŒ ูŠูŽุง ุฑูุจู‘ูŽ ูƒูŽุงุณููŠูŽุฉู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุนูŽุงุฑููŠูŽุฉู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู.

*=  โ€œSubhanallaah, ujian apa yang Allah turunkan malam ini dan simpanan apa yang Dia turunkan untuk orang yang membangunkan istri-istrinya.*
*=  Wahai kaum, banyak wanita-wanita yang berpakaian di dunia tapi telanjang pada hari Kiamat kelak.โ€*[8]

โ€˜Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam berkata kepadanya dan kepada Fathimah pada suatu malam, โ€œTidakkah kalian melaksanakan shalat?โ€[9]

Ibnu Hajar rahimahullah berkata, โ€œIbnu Bathal menjelaskan *bahwa di dalam hadits ini terkandung keutamaan shalat malam dan membangunkan orang-orang yang masih tidur dari anggota keluarga dan kerabat untuk juga melakukannya.โ€*[10]

Dari โ€˜Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata,
*= โ€œBahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam shalat pada malam hari dan bila beliau melakukan shalah witir beliau berkata: โ€˜Bangunlah dan shalat Witirlah wahai โ€˜Aisyah!'โ€*[11]

*5. Mengawali Shalat Malam Dengan Melakukan Shalat Dua Rakaโ€™at Yang Pendek*

Dari โ€˜Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia menuturkan,
*=  โ€œBahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bila bangun di malam hari untuk melakukan shalat, beliau mengawalinya dengan shalat dua rakaโ€™at yang pendek.โ€*[12]

Dari Zaid bin Khalid al-Juhani Radhiyallahu anhu, ia berkata,
*= โ€œDemi Allah aku melihat shalat Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam di malam hari. Beliau shalat dua rakaโ€™at yang pendek dan kemudian shalat dua rakaโ€™at yang panjang.โ€*[13]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, beliau bersabda:

ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ูุŒ ููŽู„ู’ูŠูŽูู’ุชูŽุชูุญู’ ุตูŽู„ุงูŽุชูŽู‡ู ุจูุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุฎูŽูููŠู’ููŽุชูŽูŠู’ู†ู.

*=  โ€œBila seseorang dari kalian bangun di malam hari hendaklah ia mengawali shalatnya dengan melakukan shalat dua rakaโ€™at yang pendek.โ€*[14]

An-Nawawi rahimahullah berkomentar,
*โœ”  โ€œHadits ini menunjukkan disunnahkannya mengawali shalat Tahajjud dengan melakukan dua rakaโ€™at yang pendek agar seseorang semangat untuk melakukan rakaโ€™at-rakaโ€™at selanjutnya.โ€*[15]

*6. Menangis Saat Membaca Al-Qur-an Dan Merenungkannya*

Adapun menangis, maka Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bila shalat terdengar darinya suara seperti suara periuk, karena tangisan.[16]

Dari Ibnu Masโ€™ud Radhiyallahu anhu, ia berkata:
*= โ€œRasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam berkata kepadaku, โ€˜Bacakanlah al-Qur-an kepadaku!โ€™ Aku berkata, โ€˜Apakah aku pantas membacakan al-Qur-an kepadamu, sedangkan kepadamulah al-Qur-an itu diturunkan?โ€™*
Beliau berkata,
*=  โ€˜Sesungguhnya aku senang mendengarkannya dari orang lain.โ€™*
Maka akhirnya aku pun membacakan kepadanya ayat dalam surat an-Nisaaโ€™, hingga saat sampai pada ayat:

ููŽูƒูŽูŠู’ููŽ ุฅูุฐูŽุง ุฌูุฆู’ู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ูƒูู„ู‘ู ุฃูู…ู‘ูŽุฉู ุจูุดูŽู‡ููŠุฏู ูˆูŽุฌูุฆู’ู†ูŽุง ุจููƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู‡ูŽุงุคูู„ุขุกู ุดูŽู‡ููŠุฏู‹ุง

*=  โ€˜Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan ka-mu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (se-bagai umatmu).โ€™*
[An-Nisaaโ€™/4: 41].

Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,
*=  โ€˜Cukuplah!โ€™ Ketika aku mengangkat kepalaku, aku melihat air mata mengalir dari matanya.โ€*[17]

Al-Hasan berkata,
*=  โ€œโ€˜Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu membaca ayat yang rutin ia baca pada malam hari, lalu ia menangis hingga terjatuh dan ia tetap berada di rumah sampai ia dijenguk karena sakit.โ€*[18]

Adapun merenungkan dan menghayati bacaan ayat-ayat al-Qur-an maka Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam adalah teladan dalam masalah ini. *Bahkan kadang beliau shalat di malam hari hanya membaca satu ayat saja* sebagaimana yang tersebut dalam riwayat โ€˜Aisyah Radhiyallahu anhuma.[19]

Ibnu โ€˜Abbas Radhiyallahu anhuma berkata:
*=  โ€œDemi Allah membaca surat al-Baqarah dengan tartil dan merenungkannya lebih aku sukai daripada membaca seluruh al-Qur-an dalam satu malam.โ€*[20]

*7. Berdoโ€™a Dalam Shalat Malam*

*โœ”  Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam senantiasa memperbanyak doโ€™a dalam shalatnya dan juga dalam Tahajjudnya, karena pada waktu-waktu tersebut kemungkinan besar dikabulkannya doโ€™a.*

Dari Jabir Radhiyallahu anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ุฅูู†ู‘ูŽ ูููŠ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ู„ูŽุณูŽุงุนูŽุฉู‹ุŒ ู„ุงูŽ ูŠููˆูŽุงููู‚ูู‡ูŽุง ุฑูŽุฌูู„ูŒ ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ูŠูŽุณู’ุฃูŽู„ู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉูุŒ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฃูŽุนู’ุทูŽุงู‡ู ุฅููŠู‘ูŽุงู‡ูุŒ ูˆูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู.

*=  โ€˜Sesungguhnya di malam hari terdapat suatu waktu, yang apabila seorang muslim memohon kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat bertepatan dengan waktu itu, Allah pasti mengabulkannya dan waktu itu ada di setiap malam.'โ€*[21]

*8. Tidak Memberatkan Jiwa Dalam Menjalankan Ketaatan*

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ูŽ ูŠูุณู’ุฑูŒุŒ ูˆูŽู„ูŽู†ู’ ูŠูุดูŽุงุฏู‘ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŒ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุบูŽู„ูŽุจูŽู‡ูุŒ ููŽุณูŽุฏู‘ูุฏููˆู’ุงุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงุฑูุจููˆู’ุงุŒ ูˆูŽุฃูŽุจู’ุดูุฑููˆู’ุงุŒ ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ููˆู’ุง ุจูุงู„ู’ุบูŽุฏู’ูˆูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽูˆู’ุญูŽุฉู ูˆูŽุดูŽูŠู’ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ูู„ู’ุฌูŽุฉู.

*=  โ€œSesungguhnya agama ini mudah dan siapapun yang memberatkannya pasti akan kepayahan, oleh karenanya bersikap adillah (sedang-sedang saja dalam beribadah), men-dekatkan dirilah, berbahagialah dan jadikanlah waktu pagi, siang dan sebagian waktu malam untuk melakukan ibadah.โ€*[22]

Dari โ€˜Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia bercerita, bahwa Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam datang kepadanya dan ketika itu ia tengah bersama seorang wanita. Beliau bertanya, โ€œSiapakah ini?โ€ โ€˜Aisyah menjawab, โ€œIni Fulanah yang dikenal sangat giat dalam shalat.โ€
Beliau berkata:
*= โ€œMah (hentikanlah), lakukanlah apa yang kalian mampu melakukannya!*
*=  Demi Allah, Allah tidak pernah merasa bosan sampai kalian sendiri yang bosan, dan beragama yang paling dicintai Allah adalah yang dijalankan seseorang secara terus-menerus.โ€*[23]

Ibnu Hajar rahimahullah berkata,
*=  โ€œKata โ€˜mahโ€™ merupakan isyarat dimakruhkannya hal itu, karena khawatir kelemahan dan kebosanan akan menimpa si pelakunya.*
*=  Tujuannya adalah agar ia tidak berhenti dari menjalankan amal ibadah yang biasa ia lakukan, sehingga ia menarik diri dari apa yang telah ia berikan kepada Rabb-nya.โ€*[24]

*9. Tidak Melakukan Shalat Tahajjud Jika Mengantuk*

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam:

ุฅูุฐูŽุง ู†ูŽุนูŽุณูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉูุŒ ููŽู„ู’ูŠูŽู†ูŽู…ู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽู‚ู’ุฑูŽุฃู.

*=  โ€œBila seseorang dari kalian mengantuk dalam shalatnya, maka hendaklah ia tidur agar ia mengetahui apa yang yang dibacanya.โ€*[25]

Dari โ€˜Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia menuturkan, bahwa Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ุฅูุฐูŽุง ู†ูŽุนูŽุณูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉูุŒ ููŽู„ู’ูŠูŽุฑู’ู‚ูุฏู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฐู’ู‡ูŽุจูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽูˆู’ู…ูุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽู€ุฏูŽูƒูู…ู’ ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู†ูŽุงุนูุณูŒุŒ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุฐู’ู‡ูŽุจู ูŠูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ููŽูŠูŽุณูุจู‘ูŽ ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู.

*=  โ€œBila seseorang dari kalian mengantuk dalam shalatnya, hendaklah ia tidur agar rasa kantuknya hilang.*
*=  Sebab bila seseorang dari kalian shalat dalam keadaan mengantuk bisa jadi dia memohon ampunan kepada Allah, lalu ia mencaci dirinya sendiri.โ€*[26]

An-Nawawi rahimahullah memberikan komentarnya,
*=  โ€œDi dalam hadits ini terdapat dorongan shalat dalam keadaan khusyuโ€™, konsentrasi hati dan semangat.*
*=  Di dalamnya juga terdapat perintah tidur kepada orang yang mengantuk atau yang sejenisnya yang bisa menghilangkan rasa kantuk itu.โ€*[27]

*10. Tidur Setelah Melakukan Shalat Tahajjud*

Disunnahkan bagi seorang mukmin setelah melakukan shalat Tahajjud untuk tidur. Yaitu pada waktu sahur dan inilah salah satu tuntunan Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam.

โ€˜Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata,
*= โ€œAku tidak mendapati Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam pada waktu Sahur di rumahku atau di dekatku melainkan dalam keadaan tidur.โ€*[28]

โ€˜Abdul Qadir al-Jailani al-Hanbali, seseorang yang hidup zuhud pada masanya berkata,
*=  โ€œDisunnahkan bagi orang yang melakukan shalat Tahajjud untuk tidur pada akhir malam karena dua hal:*
(1) Hal itu dapat melenyapkan rasa kantuk di pagi hari.
(2) Tidur di akhir malam dapat menghilangkan warna kekuningan di wajah.
Karena bila seseorang kelelahan dan tidak tidur maka akan ada warna kekuningan di wajahnya. Seyogyanya seseorang menghilangkannya, karena itu merupakan pintu yang samar dan termasuk bentuk popularitas yang tersembunyi serta termasuk syirik yang samar. Sebab ia akan mendapat acungan jempol (dipuji orang) dan akan dikira sebagai orang yang shalih yang senantiasa bergadang (untuk beribadah), berpuasa dan takut kepada Allah karena ada warna kekuningan di wajahnya. Kita berlindung kepada Allah dari perbuatan syirik dan riyaโ€™ serta hal-hal yang membawa kepadanya.โ€[29]

*11. Berdoโ€™a Seusai Shalat*

Dari โ€˜Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam setiap usai shalat Witir membaca:

ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุฑูุถูŽุงูƒูŽ ู…ูู†ู’ ุณูŽุฎูŽุทููƒูŽุŒ ูˆูŽุจูู…ูุนูŽุงููŽุงุชููƒูŽ ู…ูู†ู’ ุนูู‚ููˆู’ุจูŽุชููƒูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ู’ูƒูŽุŒ ู„ุงูŽ ุฃูุญู’ุตููŠู’ ุซูŽู†ูŽุงุกู‹ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ุฃูŽุซู’ู†ูŽูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽูู’ุณููƒูŽ.

*=  โ€œYa Allah sesungguhnya aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari murka-Mu, dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu.*
*=  Aku tak mampu menghitung pujian terhadap-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau pujikan terhadap diri-Mu sendiri.*โ€[30]

Syamsul Haqqil โ€˜Azhim Abadi berkata, โ€œYakni berdoโ€™a setelah salam, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat lain.โ€[31]

[Disalin dari kitab โ€œKaanuu Qaliilan minal Laili maa Yahjaโ€™uunโ€ karya Muhammad bin Suโ€™ud al-โ€˜Uraifi diberi pengantar oleh Syaikh โ€˜Abdullah al-Jibrin, Edisi Indonesia Panduan Lengkap Shalat Tahajjud, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
_______
Footnote
[1]. HR. Al-Bukhari dalam kitab Bad-il Wahy, bab Bad-il Wahy, (hadits no. 1) dan Muslim dalam kitab al-Imaarah, bab Qaw-lihi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam : โ€œInnamal Aโ€™maalu bin Niyyaah,โ€ (hadits no. 1907).
[2]. HR. An-Nasa-i dalam kitab ash-Shalaah, bab Man Ataa Firaa-syahu wa Huwa Yanwil Qiyaam, (hadits no. 1786), Ibnu Majah dalam kitab Iqaamatish Shalaati was Sunnati fii ha, bab Maa Jaa-a fii man Naama โ€˜an Hizbihi minal Lail, (hadits no. 1344), al-Hakim dalam al-Mustadrak, (I/311) dengan komentarnya, โ€œHadits ini shahih sesuai kriteria yang ditetap-kan al-Bukhari dan Muslim.โ€ Penilaiannya ini disepakati oleh adz-Dzahabi. Sedangkan al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil, (II/204) menilainya juga shahih.
[3]. HR. Al-Bukhari dalam kitab ad-Daโ€™awaat, bab ad-Duโ€™aa-u idzan Tabaha minal Lail, (hadits no. 6317) dan Muslim dalam kitab Shalaatul Musaafiriin wa Qashriha, bab ad-Duโ€™aa-u fii Shalaatil Laili wa Qiyaamih (hadits no. 769).
[4]. HR. Muslim dalam kitab al-Musaafiriin, bab ad-Duโ€™a fish Shalaatil Lail wa Qiyaamih, (hadits no. 770).
[5]. Lihat al-Majmuuโ€™ Syarhul Muhadzdzab, karya Imam an-Nawawi (IV/45).
[6]. HR. Al-Bukhari dalam kitab al-Wudhuโ€™-i bab as-Siwaak, (hadits no. 245) dan Muslim dalam kitab ath-Thahaarah, bab as-Siwaak, (hadits no. 255).
[7]. Telah ditakhrij sebelumnya
[8]. Telah ditakhrij sebelumnya.
[9]. Telah ditakhrij sebelumnya.
[10]. Fat-hul Baarii (III/15).
[11]. HR. Al-Bukhari dalam kitab ash-Shalaah bab ash-Shalaah Khalfan Naa-im (hadits no. 512) dan Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin bab Shalaatil Lail (hadits no. 744).
[12]. HR. Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin bab ad-Duโ€™aa-i fii Shalaatil Laili wa Qiyaamih, (hadits no. 767).
[13]. HR. Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin, bab ad-Duโ€™aa-i fii Shalaatil Laili wa Qiyaamih (hadits no. 765).
[14]. HR. Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin, bab ad-Duโ€™aa-i fii Shalaatil Laili wa Qiyaamih (hadits no. 768).
[15]. Shahiih Muslim bi Syarhin Nawawi, (VI/54).
[16]. HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab al-Bukaaโ€™u fish Shalaah, (hadits no. 904), an-Nasa-i dalam Kitab as-Sahw, bab al-Bukaaโ€™i fish Shalaah, (hadits no. 1214), Ahmad dalam Musnadnya, (hadits no. 15877). Semuanya melalui jalur pe-riwayatan yang bersumber dari Mathraf bin โ€˜Abdillah dari ayahnya.
[17]. HR. Al-Bukhari dalam kitab Tafsiirul Qur-aan, bab Fakaifa idzaa ai-naa min Kulli Ummatin bi Syahiid, (hadits no. 4582) dan Muslim dalam kitab Shalaatul Musaafiriin wa Qashriha, bab Fadhlu Istimaaโ€™il Qur-aan, (hadits no. 800).
[18]. Mukhtashar Qiyaamil Lail, (hal. 142).
[19]. HR. At-Tirmidzi dalam kitab ash-Shalaah, bab Maa Jaa-a fil Qiraa-atil Qur-aan, (hadits no. 448) dengan komentarnya, โ€œHadits ini hasan gharib.โ€
[20]. Mukhtashar Qiyaamil Lail, (hal. 143).
[21]. HR. Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin, bab Fil Laili Saaโ€™atun Mustajaabun fii had Duโ€™aaโ€™, (hadits no. 757).
[22]. HR. Al-Bukhari dalam Shahiihnya dalam kitab al-Iimaan bab ad-Diinu Yusr (hadits no. 39).
[23]. HR. Al-Bukhari dalam kitab Iimaan, bab Ahabbud Diini ilallaahi Adwamahu, (hadits no. 43) dan Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin bab Amri man Na-isa fii Shalaa-tih (hadits no. 785).
[24]. Fat-hul Baarii (III/27).
[25]. HR. Al-Bukhari dalam kitab al-Wudhuโ€™-i bab al-Wudhuโ€™-i minan Naum, (hadits no. 213).
[26]. HR. Al-Bukhari dalam kitab al-Wudhuโ€™-i bab al-Wudhuโ€™-i minan Naum (hadits no. 212) dan Muslim dalam kitab Shalaa-til Musaafiriin bab Amru man Na-isa fii Shalaatih, (hadits no. 786). Lafazh hadits ini adalah versi Muslim.
[27]. Shahiih Muslim bi Syarhin Nawawi (VI/74).
[28]. HR. Al-Bukhari dalam kitab at-Tahajjud, bab Man Naama โ€˜indas Sahar, (hadits no. 1133) dan Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin bab Shalaatil Lail wa โ€˜Adadi Rakaโ€™aatin Nabiy j (hadits no. 742). Lafazh ini adalah versi Muslim.
[29]. Lihat al-Ghunyah li Thaalibil Haqi, karya โ€˜Abdul Qadir al-Jailani (hal. 62).
[30]. HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab al-Qunuut fii Shalaatil Witr, (hadits no. 1427), at-Tirmidzi dalam kitab ad-Daโ€™waat, bab Duโ€™aa-ul Witr, (hadits no. 3566) dengan komentarnya, โ€œHadits ini hasan gharibโ€, an-Nasa-i dalam kitab Qiyaamul Laili wa Tathawwuโ€™un Nahaar, bab Doโ€™a witir, (hadits no. 1747), Ibnu Majah dalam Iqaamatush Shalaati was Sunnati fii ha, bab al-Qunuut fii Shalaatil Witr, (hadits no. 1168).
[31]. Lihat โ€˜Aunul Maโ€™buud Syarh Sunan Abi Dawud, karya al-โ€˜Azhim Abadi, (IV/213).

~  Sumber: https://almanhaj.or.id/3497-etika-shalat-malam.html

Repost : โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–
Group WA ๐Ÿ“š GUDANG ILMU ๐Ÿ“š
Admin : 081230068283

Tidak ada komentar:

Posting Komentar