🌴 *Metode Dalam Berdakwah*
*Pertama: Dakwah bil Hikmah*
*Kedua: Al Mau’idhoh Al Hasanah*
*Ketiga: Al Jidal billati Hiya Ahsan*
🌾 Metode ketiga, al jidal billati hiya ahsan (diskusi yang baik), tidaklah dipakai kecuali untuk mendakwahi kalangan tertentu, yaitu mereka yang ada kemungkinan akan menolak seruan dakwah, baik disebabkan karena belum datangnya hidayah atau karena belum memiliki pengetahuan tentangnya.
🌾Metode dakwah ini pernah dilakukan oleh seorang sahabat yang terkenal perkasa dan tegas, Kalid bin Walid, kepada panglima pasukan Ramawi.
Panglima pasukan Romawi terengah-engah dalam perang Yarmuk. Aksi heroik Khalid yang luar biasa, membuatnya begitu kewalahan. “Wahai Khalid, jujurlah padaku karena orang yang merdeka pantang berdusta. Apakah Allah menurunkan pedang dari langit kepada Nabi kalian kemudian ia berikan kepadamu? Dan engkau tidak menghunuskannya pada seseorang kecuali engkau akan mengalahkannya?”
🌾“Tidak.” jawab Khalid singkat. “Tapi, kenapa kamu dinamai Saifullah?”
🌾“Sesungguhnya Allah mengutus Rasul-Nya kepada kami”, jawab Khalid dengan penuh wibawa, “Di antara kami, ada yang membenarkannya, ada pula yang mendustakannya. Dan aku, dahulunya, termasuk orang-orang yang mendustakan beliau. Hingga akhirnya Allah membawa hati kami kepada Islam dan memberi kami hidayah dengan perantara Rasul-Nya, lalu kami pun membaiatnya. Kemudian, Sang Rasul memanggilku seraya berkata padaku; ‘Kamu adalah pedang di antara pedang-pedang Allah. Demikianlah aku menamaimu sebagai Saifullah.”
🌾Setelah mendengar kronologi penamaan itu, Panglima Romawi bertanya lagi, “Apakah orang yang memeluk Islam hari ini mendapatkan pahala yang sama dengan apa yang telah kalian dapatkan?” “Ya, bahkan lebih utama.” jawab Khalid penuh semangat. “Loh, bagaimana mungkin, sedangkan kalian telah lebih dahulu beriman?”
🌾Dengan penuh hikmah; sejuk, lembut dan perlahan-lahan, Khalid sampaikan pesan cinta kepada lawan yang hatinya mulai tertawan, “Kami hidup bersama Rasulullah dan menyaksikan ayat-ayat serta mukjizatnya. Tentu, orang yang melihat apa yang kami lihat, mendengar apa yang kami dengar, juga akan masuk Islam dengan mudahnya.
Sedangkan engkau, wahai orang yang tidak sempat melihat dan mendengar itu semua, sungguh, pahala yang akan engkau dapat, lebih besar dan lebih banyak jika engkau membenarkan Allah dalam hatimu...” Merasa tersentuh dengan apa yang baru saja ia dengar, George, Panglima Romawi yang sangat disegani itu akhirnya memilih masuk Islam.
🌾Demikianlah, betapa dakwah itu (dengan izin Allah) dapat mengubah karakter manusia 180 derajat dari sebelumnya. Hal ini tentunya apabila dakwah tersebut disampaikan dengan hikmah, tulus dan dikemas dengan baik. Sebagai hamba Allah, kita berharab semoga Ia menjadikan kita sebagai da’i-da’i yang Ia ridhoi, yang mampu mewujudkan ‘izzul Islam wal Muslimin.
و الله المستعان...😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar