Minggu, 30 September 2018

TOKOH NU TULEN HIJRAH

KISAH HIJRAHNYA TOKOH NU TULEN, SANG KYAI PENUNTUN GUSDUR...

Dahulu aku gemar baca kitab Barzanji dan Daiba’.
Dahulu aku tukang Tahlilan dan Yasinan.
Dahulu aku pelopor pemuda dan pemudi untuk acara Maulidan dan Nuzul Qur’an.
Berbagai jimat dan barang betuang aku kumpulkan dengan harapan mendapat kesaktian. Dengan bekal itu katanya bisa sukses dalam berdakwah.
Akhirnya orang pintar alias dukun aku banggakan. Baju onto kusumo, wesi kuning, keris nabi Adam, watu Kul Buntet, Cincin nabi Sulaiman dan berbagai jimat aku rawat baik-baik.
Agar aku bisa mendapat kesaktian, aku belajar ngelmu (angel ditemu) karomah dengan menghidupkan dulur limo
ADI ARI-ARI
KAKANG KAWAH
SUKMO SEJATI
RUH SEJATI
GURU SEJATI
Tempat kramat aku datangi hingga kuburan Sunan Giri aku kunjungi dengan sepeda Gunung alias Ontel saat aku umur 14 tahun yang jaraknya dari desaku ke Gresik cukup lumayan, dengan keyakinan mendapatkan barakohnya dan ketularan medan mahnit spiritual para wali.
Aku berpikir saat itu juru dakwah sukses harus sakti, harus kebal, harus bisa shalat jumat di Mekah dan seambrek Karomah.
Bahkan wali dalam benakku harus SEKTI MONDRO GUNO ORA TEDAS PALUNING PANDE OTOT KAWAT BALUNG WESI BERJAYA WIJAYAN.
Ibadah paforitku yang paling shahih adalah
Tahlilan
Yasinan
Tawasulan
Marhabaan
Shalawatan
Rasulan
Istighasahan
Tingkeban
Ruwatan
Kemudian aku mendengar ada sekolah yang gratis malah dapat bayaran.
Heran, kagum, tak masuk akal kok ada belajar model gituan.
Hati kecilku bergumam “Hebat banget……Kayak banget ya negara Saudi” bisa membuat sekolah gratis di negeri orang lain.
Cuma yang menjadi ganjalan adalah pesan para Kyai agar hati-hati terhadap tiga firqah sesat:
Khawarij tokohnya Ibnu Taimiyah?
Rafidhah Ibnu Qayyim?
Wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab?
Kalau masuk LIPIA hati-hati ambil bahasanya apalagi Reyalnya saring Aqidahnya.
MEMANG BENAR… PENGALAMAN SPRITUAL ORANG BEDA-BEDA
Proses penerimaan Mahasiswa ku ikuti, sambil merokok aku masuk LIPIA untuk menengok pengumuman hingga namaku masuk daftar yang diterima.
Kelas persiapan bahasa menjadi awal pengalamanku, kebat-kebit hatiku….. penasaran diriku…kayak apa sih Wahabi itu.
Aku ikuti pelajaran Aqidah dengan seksama…. tiap diskusi tauhid kita terlibat aktif… hingga tiap syubhat tauhid aku tanyakan dan gulirkan kadang membuat haduh di kelas.
Aku merasa perubahan dan peralihan agamaku amat terasa dengan pelajaran AQIDAH atau TAUHID.
Hati tersentak…..
Tatkala tahlilan dan makanan kematian diharamkan.
Maulid Nabi, Nuzul Qur’an dan Isra’ miraj dibid’ahkan.
Istighatsah, tarekat, shalawat badar dan nariyah serta shalawat burdah dipersoalkan.
Membaca manaqib Syaikh Abdul Qadir, membaca berzanji dan Daiba’ disalah-salahkan.
Saat di rumah kontrakan aku sering berdiskusi dan berdebat dengan kakak kelas soal amalan tradisi katanya peninggalan nenek moyang tapi menurutku ajaran para wali nan sembilan.
Berbagai jamaah dan ormas islam ku masuki untuk mengasah ketajaman agama tapi selalu tak maksimal.
Akhirnya daurah syariyah tahun dengan Syekh Ibrahim ad-Duwaisy yang diadakan Yayasan al-Sofwa, Jakarta sebagai awal perkenalan dengan para juru dakwah salafiyah.
Hatiku tertawan dan pikiranku tersungging dengan argumen mereka terutama Syekh Ibrahim tentang penetapan masalah aqidah dan manhaj ahli sunnah.
Setelah lulus LIPIA Alhamdulillah aku bisa mendapatkan kesempatan ke Riyadh untuk mengabdi dakwah di MAKTAB JALIYAT sambil belajar di SYEKH BIN BAZ.
Menurutku yang paling membekas, berkesan, menarik dan membalikkanku setelah taufiq dari Allah dari dakwah ini adalah:
SUMBER PENGAMBILAN DALIL YANG BENAR.
METODE PENGAMBILAN DALIL YANG BENAR.
CARA MEMAHAMI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH YANG BENAR.
BERAQIDAH DAN BERTAUHID SECARA BENAR.
LANDASAN DAKWAH TEGAS DAN BENAR.
Kalau akhlak dulu sudah aku pelajari.
Penyakit hati sudah amat sering dibahas dipesantrenku lewat Ihya Ulumuddin.
Rumah tangga SAMARA jamiyahku juga lebih mantap dan matang penyampaiannya.
Semangat berbisnis dan etika mencari harta para motivator kawakan lebih hebat bahkan dengan non muslim hanya bidang halal haram yang berbeda.
Yang tidak ada di jamiyah masa laluku dan ada di dakwah salafiyah dan sangat menawan hatiku adalah:
Aqidah lurus
Cara beragama benar
Tauhid bersih dari TBC
Ibadah tanpa bidah
Ikhlas menyampaikan kebenaran sunnah
Berani bicara haq dengan berbagai macam resikonya.
amanah dakwah anti syirik, anti bidah dan anti maksiat tanpa basa-basi.
Dan dalam hidupku pengalaman dakwah paling membekas adalah orang tuaku sebelum meninggal……
SUDAH MENINGGALKAN
Kebiasaan merokok yang sudah kecanduan 40 tahun.
Meninggalkan tahlilan, yasinan dan maulidan serta shalawatan hingga kebiasaan ziarah makan sunan-sunan.
Dan paling berat meninggalkan tarikat dengan berbagai hujatan.
Semoga dakwah ini dan juru dakwahnya masih tetap istiqamah dalam menyampaikan
Aqidahnya
Tauhidnya
Manhajnya
Anti syiriknya
Anti TBC nya
DENGAN TETAP MELURUSKAN NIATNYA DAN MEMPERBAIKI CARANYA
Memang berat…memang panas….memang terasing
Saat fitnah dakwah menghadang maka kita hanya bisa bersikap seperti nasehat ulama mulia.
قال الإمام الذهبي رحمه الله :
“إذا وقعت الفتن ؛
فتمسك بالسنة
والزم الصمت
ولا تخض فيما لايعنيك
وماأشكل عليك فرده إلى الله ورسوله
وقف ، وقل : الله أعلم “.
[ السير(20/141) ]
Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata,
“Jika terjadi berbagai fitnah, maka berpeganglah dengan As Sunnah, diamlah, dan jangan membicarakan perkara yang tidak berguna bagimu. Dan perkara apa saja yang masih musykil, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam serta berhentilah dan katakanlah, “Wallahu a’lam (Allah lebih mengetahui).”
(As Siyar)
Insya Allah kita dakwah
Bukan cari masa
Bukan cari popularitas
Bukan cari aman
Bukan cari senang orang
Bukan cari pujian jammaah
Bukan posisi dunia
TAPI CARI RIDHA ALLAH
INSYA ALLAH…..
Dikisahkan oleh Ust Zainal Abidin di Grup Multaqō ad-Du’ât ilallâh
Sumber tulisan: Abu Salma al-Atsari

Sabtu, 29 September 2018

KESIRIKAN DI PALU

PERINGATAN KERAS BAGI KITA..
RITUAL KESYIRIKAN PALU NOMONI..
↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔

🔏 Oleh Uray Sriwahyuni

Bismillah...

Saksi mata yang selamat, mengatakan ada seribuan warga sedang berada di pinggir pantai anjungan Nusantara, Kota Palu, Jumat (28/9) sore saat tsunami menerjang wilayah tersebut. Masyarakat setempat saat itu sedang menantikan acara pembukaan fetsival 'Pesona Palu Lomoni' yang digelar di pantai tersebut.

Berita tersebut bisa dibaca disini :

https://m.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/09/29/pfsytp257-seribuan-warga-sedang-di-pantai-saat-tsunami-terjang-palu

Saya pun mencari tahu apa itu ritual palu nomoni. Sambil searching di youtube dan browsing di mbah google saya pun menemukan pembahasan soal Festival Ritual Palu Nomoni.

🔴 Sedikit pembahasan soal Ritual Palu Nomoni yang saya baca di internet seperti dibawah ini :
👇👇👇👇👇👇👇👇

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Ritual Magis Tanah Kaili dalam Pekan Budaya Indonesia

Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, di bawah kepemimpinan Wali Kota Hidayat dan Wakil Wali Kota Sigit Purnomo, tengah menggencarkan revitalisasi ragam budaya yang dimiliki Suku Kaili, penduduk asli Kota Palu.

Melalui ajang Pekan Budaya Indonesia (PBI) III dan Festival Pesona Palu Nomoni, Pemerintah Kota Palu memamerkan salah satu kekayaan budayanya, yakni ritual adat Suku Kaili.

Dari 46 kelurahan dan 8 kecamatan, terdapat 11 ritual yang sering dilaksanakan, maupun ritual yang mengalami kepunahan atau sudah jarang dilangsungkan. Ritual tersebut, yaitu Ritual Balia Jinja Lasoani, Atraksi Balia Bone Kayumalue, Ritual Tola Ba'la Pompaura, Ritual Balia Tampilangi Ulujadi, Ritual Manuru Viata Tipo, Balia Topoledo, Ritual Vunja Adantana, Ritual Pora'a Binangga, Ritual Tolak Bala Tavaili, Ritual Balia Eja Da'a Kanuna dan Daengune, serta Ritual Balia Jinja Petobo.

Disampaikan oleh Manopo, salah satu anggota tim upacara ritual Baliya Jinja, tradisi Balia Jinja masih dipegang teguh oleh masyarakat Suku Kaili hingga sekarang. Minimal, terdapat satu orang dalam anggota keluarga yang bersedia belajar adat turun-menurun ini.

Upacara adat Balia Jinja merupakan ritual pengobatan bersifat nonmedis yang dikenal masyarakat Suku Kaili sejak ratusan tahun lalu. Sebelum ada rumah sakit, upacara ini diandalkan masyarakat untuk mendapatkan petunjuk dari nenek moyang terkait bagaimana melunturkan penyakit-penyakit yang menyerang tubuh.

"Tradisi ini masih dilestarikan. Dan hanya dilakukan oleh satu garis keturunan. Misalnya, siapa anak perempuan yang mau belajar di keluarga. Namun ini sifatnya tidak dipaksa, untuk yang mau saja," ucap Manopo, ditemui Metrotvnews.com, di Kampung Kaili, Palu.

Dalam pelaksanaanya, ritual dipimpin oleh seorang dukun atau tetua yang disebut Tina Nu Baliya. Prosesnya diawali dengan Nolana Vangi (pengolesan minyak wangi) ke bagian tubuh orang sakit. Lalu, pelaku ritual menyiapkan air satu mangkuk, seekor ayam dan seekor kambing sambil nogane (membaca doa). Peniupan lalove (suling) dan gimba (gendang), dimulai untuk mengundang roh leluhur terlibat dalam ritual. Kemudian, para penari bergerak mengelilingi palaka (tempat sesaji).

Tahapan selanjutnya, yakni prosesi ritual Moraro. Sambil menari, penari yang mayoritas wanita berusia 50 tahun ke atas, menombak kambing dan seekor ayam yang sebelumnya telah disiapkan. Tujuannya untuk mengambil darah yang nantinya akan dioleskan di tubuh orang yang sakit.

Tahap terakhir, pelepasan sesaji dan ayam ke sungai, sekaligus memandikan orang yang sakit. Proses ini memiliki makna, jika dimandikan di sungai, maka penyakit akan hilang mengikuti aliran sungai yang bermuara ke samudera luas dan tidak akan kembali lagi.

"Dalam sesaji ini terdapat pinang, gambir, tembakau, koin, kue tradisional, dan beberapa lainnya. Semua ini nantinya akan dilarung ke laut. Dahulu nenek moyang kami kalau ada pesta kawinan atau pesta adat, pasti semua ini (sesaji) disediakan," ujar Manopo.

Dijelaskan oleh sang dukun atau Tina Nu Baliya, prosesi ritual Balia Jinja yang dilakukan pada malam PBI 3 dan Festival Palu Nomoni, dimaksud untuk menyembuhkan penyakit yang ada di bumi. Hal ini dilakukan untuk memberikan kedamaian dan kesejahteraan seluruh umat manusia.

Editor : Rosa Anggreati

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.metrotvnews.com/amp/8KyGVo2b-ritual-magis-tanah-kaili-dalam-pekan-budaya-indonesia&ved=2ahUKEwiHn8fclODdAhXEMY8KHQSMD-sQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw3bG3nhZ2CZ9xgWnV12Fdf_&ampcf=1

➖➖➖➖➖➖➖ Selesai ➖➖➖➖➖➖➖

Demikian pembahasan festival ritual palu nomoni yang saya baca.

Dan saya simpulkan bahwa ritual palu nomoni tersebut adalah termasuk ritual kesyirikan. Dimana dalam ritual tersebut meminta kesembuhan kepada selain Allah Azza wa Jalla. Padahal yang memberikan kesembuhan hanyalah Allah Azza wa Jalla.

Semua musibah yang terjadi di alam ini, berupa gempa ataupun tsunami dan musibah lainnya yang menimbulkan bahaya bagi para hamba serta menimbulkan berbagai macam penderitaan, itu semua disebabkan oleh perbuatan syirik dan maksiat yang diperbuat.

Perhatikanlah firman Allah Ta’ala,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy-Syuura: 30)

Syirik merupakan kemaksiatan yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan dosa yang paling besar, yang tidak akan diampuni Allah Azza wa Jalla, jika pelaku syirik mati di atas syirik dan tidak bertaubat.

Orang yang berbuat syirik adalah orang paling sesat, paling zhalim di muka bumi ini.

Allah Azza wa Jalla berfirman :

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
(QS. Luqman : 13)

“Sungguh Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
(QS. An-Nisaa’: 48)

Firman Allah Azza wa Jalla :

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa mem-persekutukan (sesuatu) dengan Dia (syirik), dan Dia mengampuni dosa selain dari syirik bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”
(QS. An-Nisaa’: 116)

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menghindarkan kita dari segala macam kesyirikan, dan dijauhkan dari siksa neraka. Aamiin yaa mujibas saa-ilin.

Wallahu ta'ala a'lam bish shawab

Kamis, 27 September 2018

KHUTBAH JUMAT

*🕌 KHUTBAH JUM'AT 🕌*

*📖 KITA BUTUH BERTAUBAT 🤲🏻*

Khutbah Pertama:

إنّ الحمدَ لله، نحمدُه ونستعينُه ونستغفرُه، ونعوذُ باللهِ من شُرور أنفُسِنا ومن سيئاتِ أعمالِنا، من يهدِه الله فلا مُضِلَّ له، ومن يُضلِل فلا هادِيَ له، وأشهدُ أن لا إله إلا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، وأشهدُ أن محمدًا عبدُه ورسولُه، صلَّى الله عليه وعلى آله وأصحابِه، وسلَّمَ تسليمًا كثيرًا.

أما بعد:

فاتَّقوا الله – عباد الله – حقَّ التقوى، واستمسِكُوا من الإسلام بالعُروَة الوُثقَى.

Ibadallah,

Khotib berwasiat kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Allah akan menjaganya. Allah akan menunjukinya kepada sebaik-baik urusan di dunia dan akhirat.

Ibadallah,

Di antara kesalahan sebagian kaum muslimin adalah mereka meyakini taubat adalah untuk orang yang melakukan kesalahan saja. Apalagi sampai ada yang merasa, kalau diperintahkan atau diajak untuk bertaubat, ia marah karena dianggap sebagai seorang pendosa. Padahal memang kita semua banyak melakukan dosa. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Semua keturunan Adam adalah orang yang banyak berbuat salah. Dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat.” (HR. Ibnu Majah, ad-Darimi, dan al-Hakim).

Kaum muslimin,

Setidaknya ada tiga hal yang membuat seseorang harus bertaubat kepada Allah. Pertama, dosa-dosa. Kedua, kurang bersyukur kepada Allah. Ketiga, kurang beribadah sebagaimana yang dikehendaki Allah Ta’ala. Hal ini disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab beliau Madarijus Salikin.

Pertama: Karena dosa-dosa.

Siapa di antara kita yang tidak berbuat dosa. Di antara dosa yang sering kita lakukan adalah dosa mengumbar pandangan. Siapa di antara kita yang tidak memandang sesuatu yang haram. Bahkan kita banyak melakukannya. Allah Ta’ala berfirman dalam Surat An-Nur. Surat Madinyah. Artinya, yang diajak bicara oleh Allah Ta’ala bukanlah orang-orang musyrik, tapi sahabat-sahabat yang mulia, yang telah mengenal Islam dan kokoh dalam keislamannya.

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (30) وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya.” [Quran An-Nur: 30-31].

Dalam ayat ini, Allah memanggil orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan perempuan. Allah Ta’ala mengetahui segala sesuatu yang dilirik mata dan disembunyikan di dalam dada.

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” [Quran Ghafir: 19].

Allah Ta’ala tahu tatkala kita dengan sembunyi-sembunyi memandang sesuatu yang Dia haramkan. Jangankan hal itu, Allah pun tahu apa yang ada di hati seseorang. Penyakit hasad, dengki, dll. Karena itu, di akhir hayat tentang pandangan ini, Allah tutup dengan firman-Nya,

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” [Quran An-Nur: 31].

Kita tahu di jalan-jalan terkadang terdapat gambar iklan, iklan mobil, hand phone, dll. Tapi barang dagangannya kecil gambar wanita yang menjadi bintang iklannya gede. Kita dipaksa melihat sesuatu yang terlarang. Kita bukan internet, untuk mencari ceramah-ceramah di youtube pun terkadang kita terpaksa memandang yang merusak hati. Itu baru dosa pandangan. Bagaimana dengan hati; sombong, iri, dengki, hasad, dll. Dosa lisan: ghibah, mengadu domba, fitnah, dll. Dosa tangan: menyebar berita yang tidak benar di sosial media, menulis status-status dan twit, ekspresi-ekspresi tangan yang menyakitkan orang lain, dll. Dosa pendengaran: mendengar ghibah, fitnah, dll. Kalau kita sebutkan satu per satu, mungkin kita akan berputus asa.

Jadi, untuk satu poin dari kewajiban bertaubat saja, kita benar-benar sadar bahwa memang kita perlu bertaubat.

Kedua: Nikmat-nikmat Allah yang banyak ini harus kita syukuri dan kita kurang bersyukur atas nikmat-nikmat tersebut.

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Quran An-Nahl: 18].

Nikmat yang Allah berikan kepada kita banyak sekali. Sampai salah seorang ulama mengatakan, “Kalau Anda ingin mengetahui banyaknya nikmat Allah, saat bangun tidur pejamkan mata Anda dan jalankan aktivitas Anda.” Bayangkan! Kita ke kamar mandi setelah bangun tidur dengan menutup mata. Apa yang akan terjadi? Bisa kita terjatuh. Salah mengambil barang. Waktu yang kita habiskan untuk keperluan menjadi lambat, dll. Ini baru nikmat pandangan. Tapi kita gunakan untuk maksiat kepada Allah.

إِنَّ الْإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

“Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” [Quran Ibrahim: 34].

إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya.” [Quran Al-Adiyat: 6].

Allah memberikan kita kenikmatan yang banyak. Kata Hasan al-Bashri, “Manusia itu mengingat musibah dan lupa akan kenikmatan-kenikmatan.” Misalnya, dalam waktu satu tahun kendaraan yang kita gunakan selalu dalam keadaan baik. Kemudian satu hari saja kendaraan tersebut rusak dan macet. Kita mengeluh habis-habisan karena banyak kegiatan kita yang terhambat. Sepanjang tahun dalam keadaan sehat, tapi sehari sakit langsung dia melupakan nikmat yang banyak itu. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Quran An-Nahl: 18].

Allah tutup ayat ini dengan sifat-Nya Maha Pengampun dan Maha Penyayang, karena apa? Karena Allah tahu kita tidak akan bisa mensyukuri nikmat-nikmat yang banyak itu.

Setiap hari kita bangun pagi dalam keadaan sehat. Nabi ajarkan kita untuk shalat dhuha untuk mensyukuri sendi-sendi tubuh kita yang sehat. Tapi apa keadaan kita? Yang kita rasakan adalah kita merasa bahwa kesehatan kita ini adalah kewajiban dan tugas dari Allah. Sama sekali tidak terpikir untuk mensyukuri nikmatnya bangun pagi tanpa ada satu persendian pun yang sakit.

Contoh lain adalah ketika kita keluar dari toilet, kita disyariatkan membaca doa, “Ghufronaka (Aku mohon ampunanmu ya Allah).” Karena apa? Kata para ulama karena seseorang dalam toilet telah mengeluarkan kotorannya. Seandainya kotoran tersebut tertahan, hal itu dapat membuatnya sakit bahkan meninggal. Karena itu, ucapan permohonan ampun tersebut adalah pengakuan kita bahwa kita memohon ampun karena tidak mampu bersyukur kepada Allah dengan yang selayaknya.

Apalagi nikmat yang Allah berikan banyak sekali kepada kita. Kita punya rumah. Punya pasangan hidup. Punya penghasilan. Sehat. Diberi kesempatan menghadiri pengajian. Dll. Dengan alasan inilah kita memohon ampun kepada Allah. Karena kita tak mampu mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Dia anugerahkan kepada kita.

باركَ الله لي ولكم في القرآنِ العظيم، ونفَعَني الله وإياكم بما فيه من الآياتِ والذكرِ الحكيم، أقولُ قولي هذا، وأستغفرُ الله لي ولكم ولجميعِ المُسلمين من كل ذنبٍ، فاستغفِروه، إنه هو الغفورُ الرحيم.

Khutbah Kedua:

الحمدُ لله على إحسانِه، والشكرُ له على توفيقِهِ وامتِنانِه، وأشهدُ أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيمًا لشأنِه، وأشهدُ أن نبيَّنا محمدًا عبدُه ورسولُه، صلَّى الله عليه وعلى آله وأصحابِه، وسلَّم تسليمًا مزيدًا.

Ibadallah,

Alasan ketiga yang membuat kita harus bertaubat kepada Allah adalah kurangnya ibadah kita dari yang semestinya. Karena itula, tatkala selesai shalat, kita disyariatkan membaca istighfar. Karena banyak sekali kekurangan kita dalam mengerjakan shalat. Allah Ta’ala berfirman,

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

“Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” [Quran Thaha: 14].

Di dalam shalat, kita diperintahkan untuk mengingat Allah, tapi pada kenyataannya kita banyak mengingat keperluan kita. Tugas-tugas yang akan kita lakukan. Kita mengingat apa yang ada di rumah. Kita mengingat berbagai hal yang sebelumnya kita lupakan. Sehingga layak sekali kita memohon ampun setelah shalat. Karena kita tidak menunaikan ibadah shalat itu sesuai dengan apa yang Allah tetapkan.

Coba saja saat shalat berjamaah, kita tanyakan pada diri kita dan orang di samping kita, ayat atau surat apa yang dibaca imam saat shalat tadi. Tidak banyak mengingat. Orang-orang menjadikan shalat hanya tempat berlalu saja.

Lebih menakjubkan dari itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menghabiskan usianya untuk Allah dan Islam, masih diperintahkan Allah untuk memohon ampun di akhir hayat beliau. Padahal beliau shalat, puasa, berdakwah, berjihad, dimusuhi, disakit, semua karena Allah. Akan tetapi di akhir usia beliau, Allah turunkan firman-Nya:

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” [Quran An-Nashr: 1-3].

Dari sisi ini, kita sadar ibadah kita sangat kurang. Kita kurang membaca Alquran. Kita kurang shalat malam. Kita kurang berdzikir. Saat berdzikir pun hati kita lalai. Kita kurang mengagungkan Allah sebagaimana mestinya. Sehingga dari sisi ini pula kita wajib bertaubat kepada Allah. Dengan demikian kewajiban bertaubat itu bukan hanya untuk orang-orang berdosa saja. Semua wajib bertaubat kepada-Nya.

ثم اعلَموا أن الله أمرَكم بالصلاةِ والسلامِ على نبيِّه، فقال في مُحكَم التنزيل: ﴿إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا﴾ [الأحزاب: 56].

اللهم صلِّ وسلِّم وبارِك على نبيِّنا محمدٍ، وارضَ اللهم عن خُلفائِه الراشِدين، الذين قضَوا بالحقِّ وبه كانُوا يعدِلُون: أبي بكرٍ، وعُمرَ، وعُثمان، وعليٍّ، وعن سائرِ الصحابةِ أجمعين، وعنَّا معهم بجُودِك وكرمِك يا أكرم الأكرمين.

اللهم أعِزَّ الإسلامَ والمُسلمين، وأذِلَّ الشركَ والمُشرِكين، ودمِّر أعداءَ الدين، واجعَل اللهم هذا البلدَ آمنًا مُطمئنًّا رخاءً، وسائرَ بلادِ المُسلمين.

اللهم أصلِح أحوالَ المسلمين في كل مكانٍ، اللهم عجِّل لهم بالفرَجِ والنصرِ والتمكينِ يا رب العالمين.

اللهم وأدِر دوائِرَ السَّوء على عدوِّك وعدوِّهم، اللهم زلزِلِ الأرضَ من تحت أقدامِهم، وألْقِ الرُّعبَ في قلوبهم يا قوي يا عزيز.

﴿رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ﴾ [البقرة: 201].

اللهم وفِّق إمامَنا لهُداك، واجعَل عملَه في رِضاك، ووفِّق جميعَ وُلاة أمورِ المسلمين للعمل بكتابِك وتحكيم شرعِك يا ذا الجلال والإكرام.

اللهم أمِّن حدودَنا، واحفَظ بلادَنا، واصرِف عنها كل مكروهٍ وفتنٍ يا ذا الجلال والإكرام.

﴿رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ﴾ [الأعراف: 23].

اللهم أنت الله لا إله إلا أنت، أنت الغنيُّ ونحن الفُقراء، أنزِل علينا الغيثَ ولا تجعَلنا من القانطين، اللهم أغِثنا، اللهم أغِثنا، اللهم أغِثنا.

عباد الله:

﴿إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ﴾ [النحل: 90].

فاذكُروا الله العظيمَ الجليلَ يذكركم، واشكرُوه على آلائِه ونعمِه يزِدكم، ولذِكرُ الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.

Oleh tim KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com

Rabu, 19 September 2018

ADAKAH LEBARAN ANAK YATIM

ADAKAH LEBARAN ANAK YATIM SETIAP TANGGAL 10 MUHARRAM..?
↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔↔

📙📙 [ A ]. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

من مسح يده على رأس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالى بكل شعرة درجة

“Barangsiapa yang mengusapkan tangannya ke kepala anak yatim di hari Asyuro’ (10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat”

Hadits ini terdapat dalam kitab Tanbiihul Ghaafiliin no.475 dan dinyatakan maudhu’ atau “PALSU” oleh para ulama, karena dalam jalur sanadnya terdapat nama “Habib bin Abi Habib”, seorang perawi yang tertuduh pernah berdusta dan memalsukan hadits. Oleh karenanya status perawi ini adalah matruk (ditinggalkan).

Para ulama memberikan komentar tentangnya :

– Ahmad bin Hanbal berkata : “Pendusta” (Lisaanul Miizaan II/168/752 oleh Ibnu Hajar).

– Ibnu Ady berkata : “Ia pernah memalsukan hadits” (Al-Maudhuu’aat II/571).

– Ibnul Jauzi berkata : “Ini adalah hadits palsu dengan tanpa keraguan” (Al-Maudhuu’aat II/571)

– Adz-Dzahabi berkata : “Tertuduh berdusta” (Talkhis Kitab al-Maudhuu’aat hal 207).

– Adz-Dzahabi berkata : “Pendusta” (Miizaanul I’tidaal I/451/1693).

– Abu Haatim berkata : “Ini adalah hadits batil, tidak ada asalnya” (Al-Maudhuu’aat II/571).

– Asy-Syaukani berkata : “Hadits palsu” (Al-Fawaa-idul Majmuu’ah hal 92 no.33)

– lihat juga al-La’aali al-Mashnu’ah II/109 oleh as-Suyuthi, at-Tanziih asy-Syari’ah II/149-150 oleh Ibnu ‘Arraq al-Kanani dll.

📙📙 [ B ]. Berbeda dengan “Agama Syi’ah” dalam menyambut bulan Muharram. Mereka menjadikan hari Asyuro’ (10 Muharram) sebagai hari berkabung, bersedih, menangis, meratap bersama dan menyakiti anggota badan lainnya dengan melukai kepala atau memukulkan pedang ke atas kepala atau dengan memukulkan rantai ke bagian punggung hingga berdarah sebagai tanda berkabung atas syahidnya Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Mereka berpawai di jalan-jalan raya dan tempat-tempat umum dengan memakai pakaian hitam-hitam sambil mengulang-ngulang nyanyian berisi pujian-pujian kepada Husain.

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ritual Asyuro’ oleh syiah ini dimulai tahun 352 H. Pencetusnya adalah Dinasti Buwaih beraliran syi’ah yang mewajibkan penduduk Irak untuk melakukan ratapan terhadap Husein. Yaitu dengan menutup pasar, melarang memasak makanan, dan para wanita mereka keluar kemudian menampar-nampar wajah serta membuat fitnah di hadapan manusia.

Hal ini kemudian diikuti oleh Dinasti Fathimiyah yang merayakannya dengan tindakan serupa. Pada hari itu, khalifah duduk dengan muka masam sambil memperlihatkan kesedihan, begitu juga para hakim, da’i, dan pejabat pemerintah. Para penyair membuat syair dan menyebutkan riwayat dan kisah-kisah karangan tentang pembunuhan Husein.

Mereka menganggap bahwa pada hari itu Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dan banyak dari kaum muslimin laki-laki yang terbunuh, sehingga banyak dari anak-anak mereka yang menjadi yatim. Maka mereka pun menjadikan hari itu sebagai tradisi memperingati hari anak yatim yang dibenarkan dalam “Syariat Agama Syiah”.

Mereka merobek-robek pakaian dan meneriakkan ucapan berlebihan kepada Husain. Bukankah Husain mati syahid dan akan mendapatkan tempat yang tinggi di sisi Allah Ta’ala ? Lalu kenapa ia diratapi seperti itu ?

Demikianlah “Agama Syi’ah” dalam memperingati hari terbunuhnya Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, yang sangat mereka agung-agungkan. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya melarang perbuatan demikian.

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّة

“Tidak termasuk golongan kami siapa saja yang menampar pipi (wajah), merobek saku, dan melakukan amalan Jahiliyah” (HR.Bukhari no. 1294 dan Muslim no. 103)

Buruknya lagi, cerita kematian Husein pun telah mereka palsukan. Padahal kaum syi’ah sendirilah yang telah membunuhnya.

Salah seorang ulama besar syi’ah, murtadha muthahhari berkata : “Tidak diragukan lagi bahwa penduduk Kufah adalah pendukung Ali dan yang membunuh Imam al-Husein adalah pendukungnya sendiri” (Al-Mahamatul Husainiyah I/129, oleh al-Khamis, 2014: 255).

Sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu menyalahkan penduduk Irak sebagai pembunuh Husain dalam sebuah atsar yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari no. 5994 :

‏ ‏ ‏عن ‏ ‏ابن أبي نعم ‏ ‏قال كنت شاهدا ‏ ‏لابن عمر ‏ ‏وسأله رجل عن دم البعوض فقال : ممن أنت ؟ فقال : من ‏ ‏أهل ‏ ‏‏العراق ، ‏قال انظروا إلى هذا يسألني عن دم البعوض وقد قتلوا ابن النبي ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ،‏ ‏وسمعت النبي ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏يقول ‏ ‏هما ريحانتاي من الدنيا


Dari Ibnu Abi Nu’min, dia berkata : “Saya menyaksikan Abdullah bin Umar ketika ditanya oleh seseorang tentang darah nyamuk, maka Ibnu Umar bertanya : “Engkau berasal dari mana ?”. Dia menjawab : “Dari penduduk Irak”. Ibnu Umar berkata : “Lihatlah kepada orang ini ! Dia bertanya kepadaku tentang darah nyamuk padahal merekalah yang telah membunuh cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib). Aku telah mendengar Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Mereka berdua (yaitu Hasan dan Husain) adalah bunga raihanku di dunia”

Islam tidak pernah mengajarkan tanggal 10 Muharram diisi dengan perbuatan nista seperti “Agama Syiah”. Asyura’ tidak diisi dengan kesedihan dan penyiksaan diri seperti syiah. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya mengajarkan untuk berpuasa sunnah pada hari Asyura’.

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam Kitabnya al-Bidaayah wan Nihaayah VIII/221 :

“Setiap muslim seharusnya bersedih atas terbunuhnya Husain radhiyallahu ‘anhu karena ia adalah sayyid-nya (penghulunya) kaum muslimin, ulamanya para sahabat dan anak dari putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Fathimah yang merupakan puteri terbaik beliau. Husain adalah seorang ahli ibadah, pemberani dan orang yang murah hati. Akan tetapi kesedihan yang ada janganlah dipertontonkan seperti yang dilakukan oleh syi’ah dengan tidak sabar dan bersedih yang semata-mata dibuat-buat dan dengan tujuan riya’ (cari pujian, tidak ikhlas). Padahal ‘Ali bin Abi Thalib lebih utama dari Husain. ‘Ali pun mati terbunuh, namun ia tidak diperlakukan dengan dibuatkan ma’tam (hari duka) sebagaimana hari kematian Husain. ‘Ali terbunuh pada hari Jum’at ketika akan pergi shalat shubuh pada hari ke-17 Ramadhan tahun 40 H.

Begitu pula ‘Utsman, ia lebih utama daripada ‘Ali bin Abi Thalib menurut Ahlus Sunnah wal Jama’ah. ‘Utsman terbunuh ketika ia dikepung di rumahnya pada hari tasyriq dari bulan Dzulhijjah pada tahun 36 H. Walaupun demikian, kematian ‘Utsman tidak dijadikan ma’tam (hari duka). Begitu pula ‘Umar bin Khatthab, ia lebih utama daripada ‘Utsman dan ‘Ali. Ia mati terbunuh ketika ia sedang shalat shubuh di mihrab ketika sedang membaca al-Qur’an. Namun, tidak ada yang mengenang hari kematian beliau dengan ma’tam (hari duka). Begitu pula Abu Bakar ash-Shiddiq, ia lebih utama daripada ‘Umar. Kematiannya tidaklah dijadikan ma’tam (hari duka).

Lebih daripada itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau adalah sayyid (penghulu) cucu Adam di dunia dan akhirat. Allah telah mencabut nyawa beliau sebagaimana para Nabi sebelumnya juga mati. Namun tidak ada satu pun yang menjadikan hari kematian beliau sebagai ma’tam (hari kesedihan). Kematian beliau tidaklah pernah dirayakan sebagaimana yang dirayakan pada kematian Husain, seperti yang dilakukan oleh (syi’ah) rafidhah yang jahil”

___________________________________
Ustadz Najmi Umar Bakkar, حفظه الله تعالى

BBG AL ILMU

Sabtu, 15 September 2018

DI DALAM KUBUR SEBENARYA TIDAK SENDIRIAN

*TERNYATA DIDALAM KUBUR BISA NGAJAK TEMAN-TEMAN*

_Oleh: Abu Shafaa Al-Ichwan_

Tahukah kamu, sebenarnya kamu tidak harus sendiri di dalam kubur menghadapi malaikat Munkar & Nakir. Kamu bisa membawa teman-teman karibmu, sahabat-sahabat setiamu dan keluarga terbaikmu.

Mereka dgn ikhlas menemani dan menghiburmu dalam kubur agar kau senang, mereka akan membawakan cahaya agar kuburmu terang, menyiapkan halaman penuh bunga agar kuburmu lapang, memakaikan pakaian sutra agar badanmu nyaman, menghamparkan kasur hangat dan dipan berwangikan kasturi utk kau tidur dengan nyenyak dan tenang, mereka akan membantumu menghadapi segala kemungkinan agar kau menang.

Mereka adalah *5 teman yg sangat rupawan*, pakaiannya sangatlah indah, baunya sangatlah harum. Mereka bernama *si Sholat, si Zakat, si Puasa, si Amal Sholeh dan si Qur'an*. Ya, mereka benar-benar akan menjelma menjadi "sosok rupawan nan menawan" yg selalu menemani dan menjagamu dalam kubur.

Merekalah teman, sahabat dan keluarga sejatimu.

Bagi orang yang beriman dan ta'at, di dalam kubur nanti, *si SHOLAT akan berjaga dari adzab dibagian kepala, si ZAKAT akan berjaga dari adzab disisi kanan, si PUASA akan berjaga dari adzab disisi kiri, si AMAL SHOLEH lainnya akan berjaga dari adzab disisi kedua kaki, dan si AL-QUR'AN akan memeluk berjaga dari adzab pada seluruh tubuh.*

Apakah semua teman-teman ini terpikir olehmu saat ini?

Atau selama ini kamu sudah berteman tetapi hanya sekedarnya saja, bahkan mungkin lebih sering kamu abaikan. Tidakkah kamu berfikir lagi, siapa teman-teman sejatimu yg sesungguhnya.

Ataukah masih saja kamu sibuk dengan teman-teman duniawi yang tidak akan perduli denganmu saat kamu menghadapi sakaratul maut, teman-teman yang langsung kembali pada kehebohan dan kesenangan duniawi sesaat setelah acara penguburanmu.

Rasulullah bersabda,

فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدَ رَأْسِهِ ، فَتَقُولُ الصَّلاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kepalanya utk menyiksa, maka sholat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

فَيُؤْتَى مِنْ عَنْدَ يَمِينِهِ ، فَتَقُولُ الزَّكَاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kanannya utk menyiksa maka zakat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

فَيُؤْتَى عَنْ يَسَارِهِ ، فَيَقُولُ الصِّيَامُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kirinya utk menyiksa maka puasa berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدِ رِجْلَيْهِ ، فَيَقُولُ : فِعْلُ الْخَيْرَاتِ مِنَ الصَّدَقَةِ وَالصِّلَةِ وَالْمَعْرُوفِ وَالإِحْسَانِ إِلَى النَّاسِ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kakinya utk menyiksa, maka amal sholeh, segala sunnah, dan segala perbuatan ma’ruf, berkata, "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

_(HR. Imam Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad dari riwayat Al-Bara’ ibn ‘Azib & Himpunan Fadhilah Amal:609)_

Dalam hadist lain dikatakan juga bahwa Al-Qur'an akan menjelma menjadi "seseorang" pria tampan yg selalu menjaga kita, memeluk kita, melindungi kita. Ia akan datang saat tubuh kita mulai dikafankan hinggalah ke alam barzah dan hari kebangkitan. Al-Qur'an akan memperkenalkan dirinya pada si mayit sehingga ia merasa tenang dan tidak ketakutan di alam kubur. Sosok Al-Qur'an tak mau melepaskan diri dan tak mau dipisahkan dengan kita hingga Allah memasukkan kita ke dalam syurga.
_(Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah)_

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah bersabda,

"Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat selain daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.”
_(Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)_

Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa ibu bapakku, keluargaku, saudaraku dan setiap orang yang meng-klik suka, share & berkomentar "aamiin" dan jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin...
.

Jumat, 14 September 2018

55 AMALAN SUNAH

55 AMALAN SUNNAH RASULULLAH

1. PANDANGAN MATA
Pandangan mata adalah   anak panah iblis. Lihat bukan muhrim sekali saja. Lihat kali kedua akan hilang nikmat ibadah 40 hari. Tiada kusyuk.

2 MAKAN GARAM
Celup jari kelingking dalam garam, menghisapnya sebelum dan selepas makan. Garam adalah penawar paling mujarab keracunan dan boleh menghalang sihir.

3. MINUM TANGAN KANAN
Sentiasa minum memegang gelas dengan tangan kanan. Iblis minum dengan tangan kiri.

4. SESAAT DI JALAN ALLAH
Sesaat berdiri di jalan Allah lebih baik dari solat di depan hajarul aswad pada malam Qadar walaupun hanya sekadar "hai kawan ayuhlah kita solat"

5. LANGKAH KANAN
Masuk masjid kaki kanan, keluar kaki kiri. Masuk rumah kaki kanan, keluar rumah kaki kiri. Masuk tandas kaki kiri, keluar kaki kanan.

6. MAKAN TIGA JARI
Nabi s.a.w makan kurma dengan 3 jari iatu jari ibu, telunjuk dan hantu. Kita makan nasi kalau susah bolehlah dengan 3 suapan pertama ikut sunnah.

7. JAMINAN ALLAH
3 orang mendapat jaminan Allah iaitu orang yang memberi salam sebelum masuk rumah, orang yang keluar ke masjid dan orang yang keluar ke jalan Allah.

8. GUNTING BULU
Apabila lelaki dan perempuan tidak menggunting, mengemas bulu kemaluan dan ketiak selama 40 hari, maka iblis akan bersarang dan berbuai di situ.

9. JANGAN BERSIUL
Jangan bersiul kerana sewaktu mula-mula dibuang ke dunia, iblis mengembara sambil bersiul-siul dan orang yang bersiul itu adalah penghibur iblis.

10. CARA POTONG KUKU TANGAN
Mula dari jari telunjuk yang kanan terus ke kanan sampai kelingking kanan, disambung dari kelingking kiri ke ibu jari kiri hingga ibu jari kanan.

11. CARA POTONG KUKU KAKI
Mula dari kelingking kanan ke sebelah kiri sampai kelingking sebelah kiri.

12. PANJANG LENGAN BAJU
Panjang lengan baju Rasulullah SAW adalah hanya sampai pergelangan tangan sahaja.

13. PAKAIAN KESUKAAN
Pakaian kesukaan Rasulullah SAW adalah gamis iaitu baju labuh atau kurta.

14. BERSIWAK
Jika didahului dengan bersiwak (bersugi), satu kali anda bertasbih maka Allah hitung 70 kali bertasbih. Jika bersolat akan dihitung 70 kali solat.

15. DOA DALAM SUJUD
Saat yang paling hampir antara seseorang hamba dengan Tuhannya ialah ketika bersujud kerana itu hendaklah kamu memperbanyakkan doa di dalamnya.

16. ADAB DI TANDAS
Masuk tandas kaki kiri, pakai alas kaki dan tutup kepala.

17. ADAB MAKAN
Hendaknya menghindarkan diri dari kenyang yang melampaui batas. Sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafas.

18. TIGA JENIS ORANG
3 jenis orang yang tidak akan dipandang oleh Allah SWT pada hari kiamat iaitu orang tua penzina, Raja yang berdusta, orang miskin yang sombong.

19. PAKAI MINYAK WANGI
Memakai minyak wangi adalah Sunnah maka pakailah terutama ketika hendak bersolat, ke masjid atau ke mana sahaja.

20. AMBIL WUDUK SEBELUM TIDUR
Gosok gigi dan ambil wuduk sebelum tidur malam kerana menjadi amalan yang sangat dirahmati dan menghindar gangguan iblis dan syaitan.

21. CINCIN PERAK
Pakai cincin perak di kelingking kanan atau kiri. Akan mendapat pahala Sunnah berterusan selama memakainya.

22. SOLAT FARDHU DI MASJID
Nabi SAW tidak pernah solat fardhu di rumah. Setiap langkah kanan ke masjid akan diangkat satu darjat dan langkah kiri akan dihapus satu dosa.

23. PAKAI CELAK
Gunakan celak ismid (dari galian) kerana ia menguatkan penglihatan dan menumbuhkan bulu mata. Setiap malam dicalit tiga kali pada mata kanan dan kiri.

24. PANJANG PAKAIAN
Panjang pakaian , jubah atau seluar seorang muslim adalah antara setengah betis dan tidak melebihi buku lali .

25. SOLAT FARDHU BERJEMAAH
Solat fardhu berjemaah di masjid dibayar 27 kali lipat dari solat sendirian di rumah. Jika anda waras dan sempurna akal, di manakah anda akan solat?

26. MENGUAP
Menguap adalah dari syaitan. Bila rasa hendak menguap, tahanlah atau tutuplah mulut dengan belakang tangan kerana syaitan akan masuk melalui mulut.

27. MENYIMPAN JANGGUT
Memotong misai dan menyimpan janggut. Lebih afdal dengan jambang sekali. Diberi pahala amal berterusan selama menyimpannya.

28. JANGAN MENGHADAP KIBLAT KETIKA BUANG AIR
Jangan menghadap / membelakang Kiblat ketika buang air kecil / besar. Dibolehkan bila dalam bangunan, itupun kalau terpaksa.

29. WARNA PAKAIAN RASULULLAH
Disunatkan memakai pakaian berwarna putih kerana Rasulullah SAW menyukai pakaian berwarna putih.

30. POSISI TIDUR
Posisi tidur yang dianjurkan ialah mengereng di atas rusuk kanan, muka dan badan mengadap kiblat dan tapak tangan kanan di bawah pipi.

31. MINUM LEPAS MAKAN
Lepas makan nasi jangan terus minum. Tunggu sebentar anggaran selama berjalan 40 langkah barulah minum.

32. TIDUR SEBELUM ZOHOR
Tidur sebentar sebelum Zohor kerana ianya membantu ibadah di malam hari dan bangun sebelum gelincir matahari untuk solat Zohor.

33. BERDIRI HORMAT
Rasulullah SAW membenci perbuatan orang bangun dari tempat duduk dan berdiri memberi hormat apabila baginda lalu atau masuk ke suatu majlis.

34. PAKAIAN BERWARNA
Dilarang memakai pakaian warna kuning kemerahan seperti yang dipakai oleh sami Hindu / Buddha khususnya bagi lelaki.

35. MAKAN DENGAN ORANG MISKIN
Rasulullah SAW suka memberi makan atau makan bersama orang miskin. Jika kita makan bersama orang miskin, hendaklah kita mendahulukan mereka.

36. MENU RASULULLAH
Rasulullah SAW membuka menu sarapannya dengan segelas air sejuk yang dicampur dengan sesendok madu asli.

37. PEMBERIAN YANG TIDAK BOLEH DITOLAK
Ada 3 pemberian yang tidak boleh ditolak iaitu bantal, minyak wangi dan susu.

38. KETAWA RASULULLAH
Ketawa Rasulullah SAW hanyalah senyuman.

39. MINUMAN RASULULLAH
Minuman yang paling disukai oleh Rasulullah SAW adalah minuman yang manis dan dingin.

40. HISAP AIR DALAM HIDUNG
Ketika membersihkan diri setelah bangun tidur jangan lupa menghisap air ke dalam hidung 3x kerana syaitan bermalam dalam lubang hidung.

41. BERI MAKAN ANAK YATIM
Nabi SAW suka memberi makan anak yatim. Sesiapa yang duduk makan bersama anak yatim dalam satu bekas, syaitan tidak akan menghampiri bekas tersebut.

42. LARANGAN PAKAI CINCIN
Dilarang memakai cincin di jari telunjuk dan jari tengah.

43. BANGUN TIDUR
Nabi SAW bangun tidur lalu duduk seraya mengusap muka dengan telapak tangan agar hilang ngantuknya dan membaca doa bangun tidur.

44. KONGSI MAKANAN
Jangan kedekut berkongsi makanan. Nabi SAW suka makan makanan yang banyak tangan memakannya.

45. 4 RAKAAT SEBELUM ZOHOR
Solat 4 rakaat setelah gelincir matahari sebelum zohor. Saat itu pintu langit dibuka untuk menerima amal soleh dan tertutup ketika solat zohor.

46. ISTIGHFAR
Nabi SAW beristighfar kepada Allah mohon keampunan dosa dan bertaubat setiap hari lebih dari 70 kali.

47. JANGAN MENCACI MAKANAN
Jangan mencaci makanan. Jika suka, makanlah , jika tidak suka biarkan sahaja.

48. APABILA BERTAMU
Apabila bertamu, jangan berdiri memberi salam di depan muka pintu tetapi dari sisi agar terpelihara pandangan dari melihat terus ke dalam rumah.

49. JAWAB SALAM DALAM TANDAS
Tidak diperkenan menjawab salam ketika di dalam tandas kerana ada lafaz Allah dalam kalimah jawab salam. Cukup dengan berdehem atau isyarat suara.

50. MAKANAN PANAS
Rasulullah SAW melarang meniup makanan panas. Hendaklah biarkan sejuk sedikit hingga mudah untuk dimakan.

51. GILIRAN MINUM
Jika berkongsi minum dalam satu bekas atau botol, hendaklah memberi giliran minum yang berikut kepada orang yang di sebelah kanan.

52. 3 AMAL
Nabi SAW menasihati jangan meninggalkan 3 amal iaitu puasa 3 hari sebulan (afdal 13,14,15 hb Hijrah), solat Dhuha dan solat sunat Witir.

53. JANGAN TIDUR MENIARAP
Jangan tidur meniarap kerana ia adalah posisi tidur ahli neraka dan yang dibenci Allah.

54. CARA PEGANG MISWAK
Miswak dipegang dalam keadaan jari kelingking dan ibu jari di bawah miswak dan jari lain di bahagian atas.

55. DUA RAKAAT SEBELUM SUBUH
Dua rakaat sunat sebelum solat fardhu Subuh itu adalah lebih baik dari dunia dan segala isinya....

Sebarkan...spya lbh ramai lg yg mengamalkn sunnah...jom amal sunnah nabi!!

I ♥Muhammad S.A.W

NASEHAT EMAS BAGI PENGGUNA INTERNET

✋🏻📢📱💻 NASEHAT EMAS BAGI PENGGUNA INTERNET

✍🏻 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

📪 Pertanyaan:

فضيلة الشيخ، أرجو أن توجه نصائح ذهبية لبعض الشباب الملتزم الذين يعكفون على الإنترنت وجزاكم الله خيراً

Fadhilatusy Syaikh, saya berharap arahan nasihat emas (Anda) untuk para pemuda multazim (yang berpegang teguh terhadap dien) yang mengakses internet (internet-an), semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.

🔓 Jawaban:

معلوم أن الإنترنت فيه خير وفيه شر، والذي يبتغي فيه الخير يجده، وفيه علوم شرعية وعلوم لغوية وعلوم صناعية وغير ذلك، وفيه شر محض وشر كثير، وقد بلغني أنها في خطورتها أشد من القنوات الفضائية

Telah diketahui bahwa terdapat kebaikan sekaligus juga kejelekan pada internet. Orang yang mencari kebaikan pada internet maka ia akan mendapatinya. Di sana ada (bisa diakses) ilmu-ilmu syar'i, ilmu-ilmu bahasa/lughawi, ilmu-ilmu industri/pengetahuan umum, dan lain-lain. Namun di dalamnya juga terdapat kejelekan murni dan kejelekan yang banyak. Dan sungguh telah sampai padaku bahwasanya (internet tersebut) pada tingkat keseriusan yang  lebih berbahaya dari pada saluran/channel (TV) satelit.

فنصيحتي لإخواني: بالنسبة للإنترنت أو للقنوات الفضائية أن يتقوا الله في أنفسهم، وأن يعلموا أنهم ما خلقوا لهذا وإنما خلقوا لعبادة الله عز وجل

Maka nasihatku untuk saudara-saudaraku terkait dengan internet atau saluran/channel (TV) satelit adalah agar hendaknya mereka bertaqwa kepada Allah terhadap diri-diri mereka dan hendaknya mereka menyadari bahwa mereka bukanlah diciptakan untuk (internet) itu, akan tetapi mereka diciptakan untuk beribadah kepada kepada Allah 'Azza wa Jalla.

وأنهم إذا نزلوا بأنفسهم إلى ما يشبه الحيوانات وهو إشباع الرغبات والشهوات فقد خسروا الدنيا والآخرة والعياذ بالله

Dan sesungguhnya jika mereka atas kemauan mereka sendiri turun kepada tingkatan yang menyerupai hewan-hewan, di mana mereka (memperturutkan) kekenyangan, keinginan, dan syahwat, maka sungguh mereka merugi dunia dan akhirat wal 'iyadzu billah.

فعلى إخواني المسلمين أن يحفظوا دينهم، وأن يحفظوا أوقاتهم، وألا يضيعوا هذا العمر الثمين الثمين الثمين، والله لدقيقة واحدة أعز من ألف درهم

Maka wajib atas saudara-saudaraku kaum muslimin untuk menjaga agama dan waktu-waktu mereka dan agar tidak menyia-nyiakan urusan ini yang demikian berharga, berharga, dan berharga. Demi Allah, sungguh satu menit lebih baik dari pada seribu dirham.

أرأيتم إذا حضر الموت لو قيل للإنسان: أعطنا كل الدنيا ونؤجلك دقيقة  وا حدة لقال: نعم.

Apakah kalian mengetahui bahwa ketika kematian datang, jika ditanyakan kepada manusia: Akan kami datangkan seluruh dunia dan kami tangguhkan (kematian)mu untuk satu menit saja, sungguh mereka akan mengatakan: ya (tangguhkanlah).

Tentang ini Allah berfirman:

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمْ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ ۞لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلاَّ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, ia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mu`minun: 99-100)

Saya memohon kepada Allah khusnul khatimah untuk kita semua, yang tentang ini telah datang hadits:

ما من ميت يموت إلا ندم، إن كان محسناً ندم ألا يكون ازداد، وإن كان مسيئاً ندم ألا يكون استعتب

"Tidak ada seorang mayat yang meninggal kecuali dalam keadaan menyesal. Jika ia seorang yang berbuat baik, maka ia menyesal karena tidak dapat menambah (kebaikan). Jika ia seorang pelaku maksiat, maka ia akan menyesal mengapa tidak segera bertaubat."

احفظ العمر يا أخي، والله إنه لأغلى من الذهب والفضة، وإذا كان الإنسان لا يضيع درهماً من الدراهم فكيف يضيع هذا العمر الذي عليه مدار السعادة أو الشقاء

Jagalah umur, wahai Saudaraku. Demi Allah sesungguhnya umur itu lebih berharga/tinggi dari pada emas dan perak. Jika seseorang tidak mau menyia-nyiakan satu dirham dari dirham-dirhamnya, maka bagaimana ia mau menyia-nyiakan umurnya di mana pada umur itu tempat penentu kelak bahagia atau suram/sengsaranya (di akhirat).

اللهم اجعلنا من السعداء اللهم اجعلنا من السعداء، اللهم اجعلنا من السعداء يا رب العالمين

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berbahagia, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berbahagia,  jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berbahagia, wahai Rabb semesta alam..

(Silsilah Liqaa Syahri : 72)

KHUTBAH JUMAT

*🕌 KHUTBAH JUM'AT 🕌"

*📖 KEDUDUKAN TAUHID BAGI SEORANG MUSLIM 🕌*

Khutbah Pertama:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ اَلْوَلِيِ الْحَمِيْدِ ، اَلْعَظِيْمِ الْمَجِيْدِ ، اَلْفَعَّالِ لِمَا يُرِيْدُ ، ذِيْ الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةٌ مُقِرّ لَهُ بِالتَّوْحِيْدِ ، مُنَـزِّهٌ لَهُ عَنِ الشَرِيْكِ وَالنَّدِيْدِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أُوْلِي الْفَضَائِلِ وَالمَكَارِمِ وَكُلِّ خُلِقَ حَمِيْدِ ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .

أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ : اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى ، وَرَاقِبُوْهُ فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ وَالْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَيَرَاهُ ، وَتَقْوَى اللهَ جَلَّ وَ عَلَا : عَمَلٌ بِطَاعَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ رَجَاءَ ثَوَابَ اللهِ ، وَتَرْكٌ لِمَعْصِيَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ خِيْفَةَ عَذَابِ اللهِ .

Ibadallah,

Ketahuilah tujuan yang paling utama dari syariat adalah mengesakan pengatur alam semesta langit dan bumi ini. kita realisasikan pengesaan Allah Jalla wa ‘Ala ini dengan merendahkan diri dan tunduk kepada-Nya. Demikian juga dengan menghadapkan diri kepada-Nya dengan takut dan penuh harap, sujud dan rukuk, mengikhlaskan agama hanya untuk-Nya dan berlepas diri dari kesyirikan baik yang kecil ataupun yang besar, yang tampak maupun yang tersembunyi. Inilah tujuan penciptaan kita manusia. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Inilah tujuan Allah Jalla wa ‘Ala mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab suci.

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu” (QS. An-Nahl: 36).

Firman-Nya juga,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (QS. Al-Anbiya: 25).

Ibadallah,

Dengan tauhid seorang hamba akan hidup dengan kehidupan yang sebenarnya. Ia akan mendapatkan ridha dari yang Yang Maha Pengasih, akan berhasil dengan kemuliaan dan kenikmatan surga. Sebaliknya, tanpa tauhid seseorang akan hidup layaknya hidupnya hewan. Allah Ta’ala berfirman,

إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ

“…Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (QS. Al-Furqon: 44).

Orang yang tidak bertauhid, hakikatnya mereka adalah mayit, walaupun mereka berjalan di bumi. Hanya orang-orang yang bertauhidlah yang hidup dengan sepenuhnya dan hidup dalam arti yang sebenarnya. Allah Ta’ala berfirman,

أَوَ مَن كَانَ مَيْتاً فَأَحْيَيْنَاهُ

“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan…” (QS. Al-An’am: 122).

Maksudnya, kami hidupkan dengan keimanan dan tauhid. Dalam ayat yang lain Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَجِيبُواْ لِلّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu…” (QS. Al-Anfal: 24).

Dengan tauhid, sebuah negara akan menjadi negeri yang aman aman, tenang dan bahagia rakyatnya.

الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82).

Dan firman-Nya,

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku.” (QS. An-Nur: 55).

Dengan tauhid kebahagiaan dan ketenangan individu pun diperoleh. Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحاً مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97).

Dan firman-Nya,

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى (123) وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

“Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaha: 123-124).

Petunjuk tersebut akan membahagiakan seseorang dan orang-orang yang mengikutinya.

Ibadallah,

Dengan tauhid hati seseorang akan bersih dari keragu-raguan, kebimbangan, was-was, dan pemikiran-pemikiran yang hina. Tauhid akan membuat seseorang tenang, nyaman, dan merasakan ketentraman. Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ

“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia.” (QS. An-Nas: 1-3).

Tiga ayat ini menjelaskan tentang tauhid. Kemudian ayat berikutnya adalah buahnya.

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

“Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Nas” 4-6).

Dengan tauhid setan-setan akan terusir. Mereka tidak akan bertahan di tempat dimana tauhid dipraktikkan. Ketika adzan berkumandang setan akan berlari terkentut-kentut. Dan kalimat-kalimat adzan adalah pengesaan Allah (tauhid) dan pengagungan-Nya. Ayat kursi adalah ayat tentang tauhid, apabila ayat kursi dibaca oleh seorang mukmin ketika ia hendak tidur, maka ia akan senantiasa berada dalam penjagaan Allah hingga pagi hari, dan setan tidak mampu walaupun hanya sekedar mendekatinya.

Dengan tauhid seorang hamba akan selamat –biidznillah- dari tipu daya kejahatan, seperti kejahatan sihir dan para dukun. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا

“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman.” (QS. Al-Hajj: 38).

وَكَانَ حَقّاً عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (QS. Ar-Rum: 47)

Ibadallah,

Dengan tauhid seorang hamba akan memperoleh seluruh kebaikan, dan kebahagian di dunia juga akhirat. Dan Allah Jalla wa ‘Ala telah menetapkan bahwasanya kebahagiaan di dunia, di alam kubur, dan akhirat hanya akan diperoleh orang-orang yang beriman dan bertauhid. Dia berfirman,

إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Al-Infithar: 13).

Kita memohon kepada Allah Jalla wa ‘Ala agar menjadikan kita sebagai orang-orang yang bertauhid, mengikhlaskan agama hanya untuk-Nya, beriman kepada-Nya, mengagungkan-Nya. Dan kita juga memohon agar Allah melindungi kita semua dari semua bentuk kejelekan baik yang tersembunyi maupun yang tampak, baik yang kecil maupun yang besar.

أَقُوْلُ هَذَا القَوْلِ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ، وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْجُوْدِ وَالْاِمْتِنَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ

Sesungguhnya mentauhidkan Allah Jalla wa ‘Ala adalah perintah pertama dan perintah yang paling agung yang harus selalu diingatkan kepada manusia. Allah Ta’ala berfiman,

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ (55) وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 55-56).

Seseorang sangat butuh untuk selalu memperbarui dan terus mempertebal keimanannya. Terus mempererat hubungannya dengan Rabb-nya Jalla wa ‘Ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الإِيمَانَ لَيَخْلَقُ فِي جَوْفِ أَحَدِكُمْ كَمَا يَخْلَقُ الثَّوْبُ الخَلِق ، فَاسْألُوا اللهَ أَنْ يُجَدِّدَ الإِيمَانَ فِي قُلُوبِكُمْ

“Sungguh, iman itu dapat usang sebagaimana pakaian dapat menjadi usang. Karenanya mohonlah selalu kepada Allah agar memperbaharui iman yang ada dalam jiwamu.”

Pada masa dimana fitnah begitu dahsyat dan seruan kepada hawa nafsu begitu kencang tentu kita sangat butuh untuk terus menguatkan tauhid kita. Dan anak-anak sangat butuh tumbuh besar dalam pengarahan dan pendidikan yang mulia. Sebagaimana Lukman mendidik anaknya,

يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Wahai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah. Sesungguhnya syirik adalah sebesar-besar kezaliman.” (QS. Lukman: 13).

Ibadallah,

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah kehidupan yang pasti berlalu, bukan kehidupan yang kekal abadi. Dan balasan dari apa yang kita perbuat ada pada hari perjumpaan kita dengan Allah.

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara: 88-89).

Bersih dari syirik dan bersih dari segala yang membuat Allah Jalla wa ‘Ala benci dan murka.

Ibadallah,

Orang yang cerdas adalah mereka yang menundukkan jiwanya untuk beramal sebagai bekal kehidupan setelah kematian. Dan orang yang lemah adalah mereka yang memperturutkan hawa nafsunya serta panjang angan-angannya.

Ketahuilah, perkataan yang paling benar adalah firman Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah sesuatu yang baru dan dibuat-buat dalam agama. Dan sesuatu yang dibuat-buat dalam agama, adalah bid’ah. Setiap bid’ah adalah kesesatan. Dan kesesatan tempatnya di neraka.

وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا رَعَاكُمُ اللهُ عَلَى مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ فَقَالَ:  إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً [الأحزاب:56] ، وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا)) .

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرِ الصِّدِّيْقِ ، وَعُمَرَ الفَارُوْقِ ، وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِي الحَسَنَيْنِ عَلِي، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ ، وَأَذِلَّ الشِرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ وَاحْمِ حَوْزَةَ الدِّيْنَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةِ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وُلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَيَخْشَاكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ.

اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا زَكِّهَا أَنْتَ خَيْرَ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا. اَللَّهُمَّ أَعِنَّا وَلَا تُعِنْ عَلَيْنَا ، وَانْصُرْنَا وَلَا تَنْصُرْ عَلَيْنَا.  اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا لَكَ ذَاكِرِيْنَ ، لَكَ شَاكِرِيْنَ ، إِلَيْكَ أَوَّاهِيْنَ مُنِيْبِيْنَ ، لَكَ مُخْبِتِيْنَ لَكَ مُطِيْعِيْنَ . اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ تَوْبَتَنَا ، وَاغْسِلْ حَوْبَتَنَا ، وَثَبِّتْ حُجَّتَنَا ، وَسَدِّدْ أَلْسِنَتَنَا ، وَأَجِبْ دَعْوَتَنَا ، وَاسْلُلْ سَخِيْمَةَ صُدُوْرِنَا. اَللَّهُمَّ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ وَأَخْرِجْنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَاتِنَا وَأَمْوَالِنَا وَاجْعَلْنَا مُبَارَكِيْنَ أَيْنَمَا كُنَّا.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُبَنَا كُلَّهُ ؛ دِقَّهُ وَجِلَّهُ ، أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ ، سِرَّهُ وَعَلَنَهُ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. رَبَّنَا إِنَّا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ : اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ،  وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ  .

Diterjemahkan dari khotbah Jumat Syaikh Abdurrazzab bin Abdul Muhsin al-Abbad

Oleh tim khotbahjuamt.com
Artikel www.KhotbahJumat.com