beberapa hal yang dilarang mengenai kuburan:
1. Meninggikan kuburan.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ الْأَسَدِيِّ قَالَ قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ أَلَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا إِلَّا طَمَسْتَهُ وَلَا قَبْرًا مُشْرِفًا إِلَّا سَوَّيْتَهُ =رواه مسلم=
“Dari Abu Hayyaaj al-Asady , ia berkata: Berkata kepadaku Ali bin Abi Tholib , Maukah engkau aku utus untuk melakukan sesuatu yang aku juga diutus oleh Rasulullah saw untuk melakukannya? Jangan engkau tinggalkan sebuah patung melainkan engkau hancurkan. Dan tidak pula kuburan yang ditinggikan kecuali engkau datarkan.” =HR. Muslim=
أَنَّ ثُمَامَةَ بْنَ شُفَيٍّ حَدَّثَهُ قَالَ كُنَّا مَعَ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ بِأَرْضِ الرُّومِ بِرُودِسَ فَتُوُفِّيَ صَاحِبٌ لَنَا فَأَمَرَ فَضَالَةُ بْنُ عُبَيْدٍ بِقَبْرِهِ فَسُوِّيَ ثُمَّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُ بِتَسْوِيَتِهَا =رواه مسلم=
“Bahwa Tsumamah bin Syufayy ra, ia berkata: Aku pernah bersama Fadholah bin Ubaid ra, di negeri Romawi ‘Barudis’. Lalu meninggal salah seorang teman kami. Maka Fudholah menyuruh untuk mendatarkan kuburannya. Kemudian ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw menyuruh untuk mendatarkannya.” =HR. Muslim=
Catatan: Kebolehan meninggikan kuburan tidak melebihi satu jengkal atau setinggi mata kaki. Wallahu A’lam.
2. Membuatkan bangunan, menembok, mencat dan duduk di atas kuburan.
Sebagian orang ada yang mambangunkan rumah untuk kuburan. Bahkan kadang kala biayanya cukup besar. Ini adalah salah satu bentuk penyia-nyiaan dalam penggunaan harta. Mungkin orang yang melakukan hal tersebut berasumsi bahwa si mayat mendapat naungan dan nyaman dalam kuburnya. Sesungguhnya tidak ada yang dapat memberikan kenyamanan dalam kubur kecuali amalan sendiri, walau seindah apa pun kuburan seseorang tersebut.
وَرَأَى ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فُسْطَاطًا عَلَى قَبْرِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ فَقَالَ انْزِعْهُ يَا غُلَامُ فَإِنَّمَا يُظِلُّهُ عَمَلُهُ =رواه البخاري=
“Ibnu Umar melihat sebuah tenda di atas kubur Abdurrahman. Maka ia berkata: “Bukalah tenda tersebut wahai Ghulam (anak muda), maka sesungguhnya yang melindunginya hanyalah amalannya.” =HR. Bukhariy=
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ =رواه مسلم=
“Dari Jabir , ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang mencat kubur, duduk diatasnya dan membangun di atasnnya.” =HR. Muslim=
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ =رواه مسلم=
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: Sungguh salah seorang kalian duduk di atas bara api lalu membakar baju sehingga tembus ke kulitnya lebih baik daripada ia duduk di atas kuburan.” =HR.Muslim=
3. Membaca al-Qur’an di kuburan.
4. Shalat di kuburan.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدٌ إِلَّا الْمَقْبَرَةَ وَالْحَمَّامَ =رواه ابو داود والترمذي وابن ماجة=
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bumi ini seluruhnya adalah tempat sholat kecuali pekuburan dan kamar mandi.” =HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah=
Kecuali shalat janazah.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ -فِي قِصَّةِ الْمَرْأَةِ الَّتِي كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ- قَالَ: ( فَسَأَلَ عَنْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ] فَقَالُوا: مَاتَتْ, فَقَالَ: “أَفَلاَ كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِي”? فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا أَمْرَهَا] فَقَالَ: “دُلُّونِي عَلَى قَبْرِهَا”, فَدَلُّوهُ, فَصَلَّى عَلَيْهَا =مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ= وَزَادَ مُسْلِمٌ, ثُمَّ قَالَ: ( إِنَّ هَذِهِ الْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا, وَإِنَّ اللَّهَ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلاَتِيْ عَلَيْهِمْ
Dari Abu Hurairah ra, tentang kisah seorang wanita[Namanya adalah Kharqa’ sedangkan nama julukannya adalah Ummu Mihjan] yang biasa membersihkan masjid. Nabi saw, menanyakan wanita tersebut, lalu mereka menjawab: Ia telah meninggal. Maka beliau bersabda: “Mengapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?” Mereka seakan-akan meremehkan urusannya. Beliau lalu bersabda: “Tunjukkan aku makamnya.” Lalu mereka menunjukkannya, kemudian beliau mensholatkannya. =Muttafaq Alaihi= Muslim menambahkan: Kemudian beliau bersabda: “Sungguh kuburan-kuburan ini penuh dengan kegelapan atas penghuninya dan sungguh Allah akan meneranginya untuk mereka dengan sholatku atas mereka.”.
5. Membangun masjid dekat kuburan atau mengubur mayat di pekarangan masjid.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
عَنْ جُنْدَب قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ بِخَمْسٍ وَهُوَ يَقُولُ … أَلَا وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ أَلَا فَلَا تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ إِنِّي أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ =رواه مسلم=
“Dari Jundub , ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda lima hari sebelum beliau wafat: Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih mereka sebagai masjid. Ketahuilah! Janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid, sesungguhnya aku melarang kalian dari hal itu.” =HR. Muslim=
======
bagi yang berminat membLi buku terjemahan fiqih jenazah karya syaikh al-albani Rahimahullah
silakan hubungi admin bukuberkahcom melalui invite bbm 5d1e8f24 atau wa 082389284929
Tidak ada komentar:
Posting Komentar