Akibat menolak keberadaan Allah istawa di atas Arsy ...
1. Muncul akidah wihdatul wujud, segala yg wujud (ada) adalah wujud Allah termasuk diri kita.
2. Muncul akidah Al-Hulul, yaitu keyakinan bahwa semua mahkluk adalah jasad dan Allah adalah roh dari jasad.
3. Muncul akidah Al-ittihad, yaitu keyakinan bahwa dirinya bisa melebur (fana) dengan Allah setelah dirinya kasyaf/ilmu laduni atau tersingkapnya hijab yg menghalanginya dengan Allah sehingga dirinya bisa berkomunikasi dengan Allah atau Allah-lah yg mengambil alih dirinya, sehingga ada sebagian orang kasyaf mengatakan bahwa dirinya adalah Allah.
4. Muncul akidah Allah tanpa tempat dan arah yg tujuannya adalah sebagai tameng dari aqidah keberadaan Allah yg terpisah dengan alam yg istiwa di atas Arsy, tujuan aqidah ini yaitu untuk melegalkan ke tiga aqidah sesat di atas (wihdatul wujud, hulul dan ittihad).
Aqidah tanpa tempat dan arah ini sebenarnya adalah pondasi dasar bagi orang awam yg masih ditingkat syariat sebelum dirinya mencapai tingkatan hakikat yaitu dirinya adalah bagian dari Allah yg tak terpisahkan (wihdatul wujud atau hulul)
Apabila dirinya sudah memiliki aqidah wihdatul wujud atau hulul maka dirinya akan berusaha ke tingkat selanjutnya yaitu membuka hijab dirinya dengan Allah yaitu dengan mempelajari ilmu laduni yaitu kasyaf dan bisa merasakan dirinya berinteraksi langsung dengan Allah dan mahkluk-mahkluk gaib lainnya seperti roh orang mati dan para jin khadam.
_____________________________________________________________
Sesungguhnya Dajjal nanti akan mengatakan bahwa dirinya adalah Allah padahal dia itu manusia yg tubuhnya cacat seperti orang gila dengan kulit merah dan berambut ikal dan gondrong.
Bagi yg memiliki aqidah hulul (Allah adalah roh yg bisa merasuki jasad) atau aqidah ittihad (meleburnya seseorang dengan Allah/fana), sudah dipastikan dirinya tidak aneh bila Allah bisa melebur/fana dan berada pada diri Dajjal.
Apalagi sudah terbiasa melihat seseorang yg berpenampilan seperti orang gila dengan kemampuan luar biasa seperti karomah adalah seorang waliyullah yg telah mencapai makrifat tertinggi.
_____________________________________________________________
Tapi apabila seseorang memiliki aqidah Allah di atas Arsy tidak menyatu dengan alam (tempat bagi mahkluk) artinya bertolak belakang dengan aqidah mereka yg meyakini bahwa Allah dekat, bersama dan dimana saja dirinya berada bahkan lebih dekat dari urat leher akibat dari memahami ayat secara textual tanpa tafsir dari ulama ahli tafsir, sehingga pemahamannya berbeda dengan pemahaman aqidah para salafus sholeh.
Apabila seseorang sudah beraqidah Allah di atas Arsy, tidak mungkin dirinya akan percaya bahwa seorang manusia bisa berinteraksi dengan Allah, karena hanya para nabi saja yg bisa berinteraksi itupun melalui mimpi atau mendapat wahyu atau pesan dari Allah.
Sedangkan karomah hanya diberikan kepada siapa saja dari kalangan orang yg bertakwa dan akan terjadi hanya dalam keadaan terdesak saja dan tidak bisa dipelajari atau didatangkan secara sengaja apalagi sampai mengendalikan alam atau berinteraksi dengan Allah dan roh para nabi.
Wallahu'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar