TAHAPAN² SETELAH KEMATIAN
Sebagian tahapan ada dalilnya..
Sebagian tdk ada dalilnya, hanya urutanya saja yang diperselisihkan...
1)Kematian
2)Barzah
3)Mahsyar
A)Hauzd (telaga)
B)Qozdo’Persidangan
4)Hisab
5)Mizan
6)Azd-Zdulma ( kegelapan)
7)Shirot ( Jembatan)
8)Qontroh
9)Surga & Neraka
1)KEMATIAN
Setelah kematian ada kehidupan yaitu alam Barzah, kemudian Mahsyar, kehidupan kita hanya sebentar, kurang lebih 60thn ,kemudian Mahsyar 50rb tahun, kemudian abadi hingga jutaan tahun....
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه:
أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70, dan sedikit dari mereka yang melebihi itu.”
(Dihasankan sanadnya oleh Ibnu Hajar t dalam Fathul Bari, 11/240)
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِ نْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِ نْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَا لِ ھٰٓ ؤُلَآ ءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا
"Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, Ini dari sisi Allah, dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, Ini dari engkau (Muhammad). Katakanlah, Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 78)
Kehidupan kita di dunia sangat-sangat singkat, dibandingkan dengan kehidupan setelah kematian yang begitu lama.
Satu hari di padang mahsyar sama dengan 50 ribu tahun hitungan waktu di dunia.
فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“…dalam sehari (di akhirat) yang setara dengan lima puluh ribu tahun.”
(Sura Al-Ma’arij, ayat: 4)
Kehidupan di akhirat dimulai dengan kematian. Tak ada tempat lari dari kematian.
Setiap detik akan kita lewati akan berpengaruh kepada kehidupan kita yang selanjutnya, maka manfaatkan waktu sebaik-baiknya...
Kematian ada 2
1)Kematian baik
2)Kematian buruk
وَا لنّٰزِعٰتِ غَرْقًا ۙ
"Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.
وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًا ۙ
"Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut."
(QS. An-Nazi'at 79: Ayat 1-2)
2(ALAM BARZAKH
Barzakh secara bahasa adalah pemisah ( perantara) adalah alam perantara (dunia dan akhirat). Namun ia termasuk alam akhirat
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَا بِرَ ۗ
"sampai kamu masuk ke dalam kubur."
(QS. At-Takasur 102: Ayat 2)
Alam Barzakh sering dinamakan alam Kubur, padahal dikubur gak dikubur semua orang akan mengalami alam Barzah
مِمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا نَارًا
“Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka”
(QS. Nuh: 25).
Dalam ayat lain disebutkan:
فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ وَهُوَ مُلِيمٌ
“Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela.”
(QS. Adz Dzariyat: 40).
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat.”
(QS. Al Mu’min: 46).
وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
“(Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.”
(QS. Al Mu’min: 46).
Firaun dan tentaranya walau ditenggelamkan maka tetap mengalami alam Barzakh....
Sekalipun mayat tidak dikubur, ia tetap masuk ke alam Barzakh. Maka ruh gentayangan di alam dunia itu tidak ada. Jika sudah mati, langsung masuk ke alam Barzakh.
Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
يتبع الميت ثلاثة, فيرجع اثنان ويبقى معه واحد, يتبعه أهله وماله وعمله, فيرجع أهله وماله, ويبقى عمله
“ Yang ikut mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu lagi tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sementara itu tetap bersamanya di kubur adalah amalnya . "
(HR. Bukhari, no. 6514; Muslim, no. 2960)
Dialam barzah kita akan sendiri..
Kita harus cerdas, sedekahkan dijalan Alloh harta anda maka akan menemani kita dialam Barzah...
Latihlah diri untuk biasa berkhalwat bersendiri dengan Allah dalam ketaatan. Seperti; shalat malam, baca Qur’an ketika sendiri, i’tikaf, dll. Karena di alam Barzakh kita akan hidup sendiri. Inilah hikmah Allah mensyariatkan ibadah i’tikaf. Faidah ini disampaikan oleh Ibnu Rajab dalam kitabnya Lathooiful Ma’aarif
Dalam Alam Barzah ada +Fitnah Kubur dan ada Ni’mat atau Azdab khubur,
Dan kita akan ditanya oleh 2 malaikat yaitu Munkar dan Nakir...
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu didalam kehidupan di dunia dan di akherat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan berbuat apa yang Dia kehendaki.”
(Qs. Ibrahim : 27)
Alam barzah itu alam tersendiri...
3)Hari Kebangkitan
Khilaf ada yang mengatakan 2 tiupan sangsakakala ada yg mengatakan 3 tiupan...
Tiupan sangkakala pertama (an-Nafkhotul Uulaa), menjadikan segenap makhluk di bumi terhentak. Dan alam ini dihancurkan oleh Allah.
Tiupan sangkakala kedua (an-Nafkhotuts Tsaniyah). Allah menghidupkan makhluk dan membangkitkan mereka dari kubur.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan, bahwa al Qur`an mengabarkan tiga kali tiupan.
Pertama : Ialah tiupan al faz’u, sebagaimana disebutkan dalam surat an Naml/27 ayat 87 :
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ
Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah.Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.
Kedua : Yaitu tiupan ash-sha’iq (kematian), dan ketiga tiupan qiyam (bangkit), sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah :
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannnya masing-masing). [az Zumar/39 : 68].
Sebagian ulama berpendapat, tiga tiupan sangkakala tersebut menjadi dua. Yaitu, tiupan al faz’u sebagai awalnya dan diakhiri dengan tiupan ash-sha’iq, kemudian yang kedua adalah tiupan al qiyam.
Inilah yang dirajihkan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin. Beliau rahimahullah menyatakan : “Tiupan sangkakala (terjadi) dua kali. Pertama, tiupan al faz’u, ditiup lalu manusia terkejut dan mati kecuali yang Allah kehendaki. Dan kedua, adalah tiupan al qiyam (kebangkitan), yang ditiup lalu manusia bangkit dan bangun dari kubur mereka”.
4)Padang Mahsyar
Kemudian manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar. Menurut pendapat yg lebih kuat; Padang Mahsyar adalah bumi yang telah dirubah dan didatarkan oleh Allah. Ketika itu bumi akan bersaksi atas amalan manusia yang dilakukan di atasnya, yang shalih maupun yang buruk.
وَمَا مِنْ دَآ بَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰٓئِرٍ يَّطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ اِلَّاۤ اُمَمٌ اَمْثَا لُـكُمْ ۗ مَا فَرَّطْنَا فِى الْـكِتٰبِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ
"Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 38)
Yaitu sabda beliau ﷺ :
يُحْشَرُ النَّاسُ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ جَمِيْعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ فَقَالَ الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكِ
“Manusia digiring (di Padang Mahsyar) dalam keadaan tidak mengenakan sandal (pelindung kaki), telanjang dan masih berkulup (belum dikhitan)”. Lalu ‘Aisyah berkata: Aku bertanya,”Laki-laki dan perempuan semuanya? Sebagian mereka melihat sebagian lainnya?” Maka beliau ﷺ menjawab : “Keadaannya lebih mengerikan dari membuat mereka berpikir demikian”.
[Muttafaqun ‘alaih].
وَأَوَّلُ مَنْ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ.
Orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim.
[HR al Bukhari].
Di akhirat, orang-orang yang beramal shalih akan dibanggakan dan disohorkan oleh Allah. Orang yang berpuasa nafasnya harum semerbak, muaddzin lehernya terlihat paling tinggi, orang yang saling mencintai karena Allah juga akan dipanggil oleh Allah, mereka semua akan dimuliakan dan dibanggakan oleh Allah di hadapan semua makhluk.
Termasuk juga pelaku maksiat, akan dihinakan oleh Allah; yang suka minta-minta akan bangkit hanya dengan tengkorak tanpa daging di mukanya.
Orang yang suka menipu akan diungkap
يَوْمَ تُبْلَى السَّرَآئِرُ ۙ
"Pada hari ditampakkan segala rahasia,"
(QS. At-Tariq 86: Ayat 9)
Yang poligami tapi tidak adil, akan berjalan miring, dll.
[Bukhari – Muslim]
* Hauzd ( Telaga)
Jumhur ulama mengatakan; Haudh (Telaga) Nabi letaknya di Padang Mahsyar. Imam al-Bukhari lebih condong pada pendapat bahwa Haudh Nabi ﷺ terletak setelah ash-Shirooth.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاه
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه , dari Nabi ﷺ, Beliau ﷺ bersabda... :
“Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
(1) Imam yang adil...
(2) Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh ﷻ
(3) Seorang yang hatinya bergantung ke masjid...
(4) Dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya...
(5) Seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh ﷻ
(6) Seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya....
(7) Seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
[Bukhari – Muslim]
Di Padang Mahsyar Manusia sangat kepanasan,Maka mereka mendatangi para Nabi untuk meminta syafaat agar Allah segera memulai persidangan.
Allah mengumpulkan seluruh makhluk pada hari kiamat di satu tempat yang luas. Pada saat itu memanggil orang yang jauh dan yang dekat sama saja. Demikian pula, melihat yang jauh sama dengan melihat suatu yang dekat. Matahari (pada saat itu) didekatkan. Akhirnya, manusia pada saat itu berada dalam kesusahan dan kesedihan. Mereka tidak kuasa menahan dan memikul beban pada saat itu. Lalu ada sebagian orang mengatakan kepada yang lainnya, “Apakah kalian tidak melihat kesusahan yang menimpa kalian? Apakah kalian tidak melihat apa yang kalian alami? Apakah kalian tidak melihat ada orang yang akan memberi syafa’at untuk kalian kepada Rabb kalian?” Maka sebagian orang berkata kepada yang lainnya supaya mendatangi Nabi Adam ‘alaihis salam.
فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ يَا آدَمُ أَنْتَ أَبُو الْبَشَرِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ وَأَمَرَ الْمَلاَئِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلاَ تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ آدَمُ إِنَّ رَبِّى غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ نَهَانِى عَنِ الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُهُ نَفْسِى نَفْسِى اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِى اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ
Kemudian mereka mendatangi (Nabi) Adam. Lalu mereka mengatakan, “Wahai Adam engkau adalah bapak seluruh manusia. Allah telah menciptakanmu dengan tangan-Nya, Dia meniupkan ciptaan ruh-Nya pada dirimu, dan Dia memerintahkan malaikat untuk sujud kepadamu. Berilah syafa’at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau melihat yang telah menimpa kami?” Lalu Adam mengatakan, ”Sesungguhnya hari ini Rabbku marah dengan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan marah semisal itu sesudahnya. Dia telah melarangku untuk mendekati sebuah pohon, namun diriku melanggarnya. Pergilah kalian kepada selain aku! Pergilah kalian kepada Nuh ‘alaihis salam!”
فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ يَا نُوحُ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى الأَرْضِ وَسَمَّاكَ اللَّهُ عَبْدًا شَكُورًا اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلاَ تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلاَ تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ إِنَّ رَبِّى قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ كَانَتْ لِى دَعْوَةٌ دَعَوْتُ بِهَا عَلَى قَوْمِى نَفْسِى نَفْسِى اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ
Lalu mereka mendatangi Nuh. Kemudian mereka mengatakan, “Wahai Nuh. Engkau adalah rasul pertama yang diutus ke bumi . Allah menyebutmu sebagai hamba yang bersyukur. Berilah syafa’at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau melihat yang telah menimpa kami?” Lalu Nuh mengatakan kepada mereka, “Sesungguhnya pada hari ini Rabbku marah dengan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan marah semisal itu sesudahnya. Do’a yang kumiliki telah kugunakan untuk mendo’akan kejelekan bagi kaumku. Pergilah kalian kepada Ibrahim!”
فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ أَنْتَ نَبِىُّ اللَّهِ وَخَلِيلُهُ مِنْ أَهْلِ الأَرْضِ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلاَ تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ إِبْرَاهِيمُ إِنَّ رَبِّى قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلاَ يَغْضَبُ بَعْدَهُ مِثْلَهُ. وَذَكَرَ كَذَبَاتِهِ نَفْسِى نَفْسِى اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِى اذْهَبُوا إِلَى مُوسَى.
Lalu mereka mendatangi Ibrahim ‘alaihis salam. Kemudian mereka berkata, “Engkau adalah Nabi Allah dan kekasih-Nya (kholilullah) dari penduduk bumi. Berilah syafa’at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau melihat yang telah menimpa kami?” Lalu Ibrahim berkata kepada mereka, “Sesungguhnya pada hari ini Rabbku marah dengan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan marah semisal itu sesudahnya.” Lalu beliau menceritakan beberapa kebohongan yang pernah beliau lakukan. Pergilah kalian kepada selainku! Pergilah kalian kepada Musa!”
فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُونَ يَا مُوسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ فَضَّلَكَ اللَّهُ بِرِسَالاَتِهِ وَبِتَكْلِيمِهِ عَلَى النَّاسِ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلاَ تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ مُوسَى -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ رَبِّى قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنِّى قَتَلْتُ نَفْسًا لَمْ أُومَرْ بِقَتْلِهَا نَفْسِى نَفْسِى اذْهَبُوا إِلَى عِيسَى
Lalu mereka mendatangi Musa ‘alaihis salam. Kemudian mereka berkata, “Engkau adalah utusan Allah yang Allah memuliakanmu lebih dari manusia lainnya dengan risalah-Nya dan Dia berbicara langsung padamu. Berilah syafa’at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau melihat yang telah menimpa kami?” Lalu Musa berkata kepada mereka, “Sesungguhnya pada hari ini Rabbku marah dengan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan marah semisal itu sesudahnya. Aku sendiri pernah membunuh seseorang, padahal aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Pergilah kalian kepada Isa!”
فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُونَ يَا عِيسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلَّمْتَ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَلِمَةٌ مِنْهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ فَاشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلاَ تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلاَ تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ عِيسَى إِنَّ رَبِّى قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ – وَلَمْ يَذْكُرْ لَهُ ذَنْبًا – نَفْسِى نَفْسِى اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِى اذْهَبُوا إِلَى مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه وسلم-
Lalu mereka mendatangi Isa ‘alaihis salam. Kemudian mereka berkata, “Engkau adalah utusan Allah dan engkau berbicara kepada manusia ketika bayi. Engkau adalah kalimat dari-Nya yang diberikan kepada Maryam dan ruh yang berasal dari-Nya. Berilah syafa’at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau melihat yang telah menimpa kami?” Lalu Isa berkata kepada mereka, “Sesungguhnya pada hari ini Rabbku marah dengan kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan marah semisal itu sesudahnya.
Lalu beliau tidak menyebutkan adanya dosa yang pernah beliau perbuat-. Pergilah kalian kepada selain aku. Pergilah kalian kepada Muhammad ﷺ!”
فَيَأْتُونِّى فَيَقُولُونَ يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتَمُ الأَنْبِيَاءِ وَغَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلاَ تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلاَ تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَأَنْطَلِقُ فَآتِى تَحْتَ الْعَرْشِ فَأَقَعُ سَاجِدًا لِرَبِّى ثُمَّ يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَىَّ وَيُلْهِمُنِى مِنْ مَحَامِدِهِ وَحُسْنِ الثَّنَاءِ عَلَيْهِ شَيْئًا لَمْ يَفْتَحْهُ لأَحَدٍ قَبْلِى ثُمَّ يُقَالُ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ اشْفَعْ تُشَفَّعْ. فَأَرْفَعُ رَأْسِى فَأَقُولُ يَا رَبِّ أُمَّتِى أُمَّتِى. فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ أَدْخِلِ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِكَ مَنْ لاَ حِسَابَ عَلَيْهِ مِنَ الْبَابِ الأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ وَهُمْ شُرَكَاءُ النَّاسِ فِيمَا سِوَى ذَلِكَ مِنَ الأَبْوَابِ وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَا بَيْنَ الْمِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ لَكَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَهَجَرٍ أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى
Lalu mereka mendatangiku. Kemudian mereka mengatakan, “Engkau adalah utusan Allah, penutup para Nabi, Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan akan datang. Berilah syafa’at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami? Tidakkah engkau melihat yang telah tertimpa pada kami?”
Kemudian saya (Rasulullah ﷺ) pergi menuju bawah ‘Arsy. Lalu aku bersujud kepada Rabbku. Kemudian Allah memberi ilham padaku berbagai pujian dan sanjungan untuk-Nya yang belum pernah Allah beritahukan kepada seorang pun sebelumku.
Kemudian ada yang mengatakan, ‘Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah pasti engkau akan diberi, berilah syafa’at pasti akan dikabulkan’. Lalu aku mengangkat kepalaku. Kemudian aku berkata, ‘Wahai Rabbku, umatku, umatku.’ Maka dikatakan, ‘Wahai Muhammad, suruhlah umatmu yang tidak dihisab untuk masuk ke surga melalui salah satu pintu surga di sisi kanan sedangkan pintu-pintu yang lain adalah pintu surga bagi semua orang. Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya. Sesungguhnya di antara dua daun pintu di surga, bagaikan jarak Makkah dengan Hajar atau bagaikan jarak Makkah dengan Bashroh.
(HR. Muslim no. 501)
Yang pertama kali disidang adalah masalah darah dan harta...
5)Hisab
Hisab ada 2
1)Hisab Yasir ( yang Ringan )
2)Hisab yang Munaqosah ( detail)
Kemudian Allah tegakkan hisab. Amal kita akan diaudit. Hisab ada dua; hisaaban yasiiro, dan hisaab ma’al munaaqosyah.
Hisaab yasiir adalah hisab yang ringan, Allah banyak menutupi aib dan memaafkan catatan dosa hamba.
Hisaab ma’al munaaqosyah; adalah pengecekan amal secara detail, aib diungkap, dan hamba yang berdosa dipermalukan, lalu pad akhirnya dimasukkan ke neraka.
Rasulullah ﷺ bersabda... :
«لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ»
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya”
Maka hati²lah karena semua perbuatan kita akan dihisab oleh Alloh ﷻ
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ (19) إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ (20) فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (21) فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ (22) قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ (23) كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ (24)
Adapun orang-orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata.”Ambillah, bacalah kitabku(ini).”Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai, dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan), "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”
(Al Haqqoh ayat 19-24)
6) Mizan ( timbangan)
1)Sangat Detail
2)Adil
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ ۗ
"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."
(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 7)
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
"Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."
(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat8)
Maka jangan remehkan amal sholeh walau hanya tersenyum kepada sesama atau sedekah separuh kurma...
Apa yang ditimbang ...?
1)Amal sholehnya
2)Catatan Amal
3)Pelakunya...
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung).
(HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694)
Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash رضي الله عنه, Nabi ﷺ bersabda.... :
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَسْتَخْلِصُ رَجُلًا مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلًّا، كُلُّ سِجِلٍّ مَدَّ الْبَصَرِ، ثُمَّ يَقُولُ لَهُ: أَتُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟ أَظَلَمَتْكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟ قَالَ: لَا، يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: أَلَكَ عُذْرٌ، أَوْ حَسَنَةٌ؟ فَيُبْهَتُ الرَّجُلُ، فَيَقُولُ: لَا، يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً وَاحِدَةً، لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ، فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ، فِيهَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، فَيَقُولُ: أَحْضِرُوهُ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ؟ ! فَيُقَالُ: إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ، قَالَ: فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كَفَّةٍ، قَالَ: فَطَاشَتْ السِّجِلَّاتُ، وَثَقُلَتْ الْبِطَاقَةُ، وَلَا يَثْقُلُ شَيْءٌ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Sesungguhnya Allah ﷻ akan membebaskan seseorang dari umatku di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat. Lalu dibukakan kepadanya sembilanpuluh sembilan catatan amal. Setiap catatan sejauh mata memandang.
Allah berfirman : ‘Apakah ada yang engkau ingkari dari semua hal ini ?. Apakah pencatatan-Ku (malaikat) itu telah mendhalimimu ?’. Orang itu berkata : ‘Tidak, wahai Tuhanku’.
Allah berfirman : ‘Apakah engkau mempunyai ‘udzur/alasan atau mempunyai kebaikan ?’. Orang itu pun tercengang dan berkata : ‘Tidak wahai Rabb’.
Allah berfirman : ‘Bahkan engkau di sisi kami mempunyai satu kebaikan’. Tidak ada kedhaliman terhadapmu pada hari ini’. Lalu dikeluarkanlah padanya sebuah kartu (bithaqah) yang tertulis : Asyhadu an Laa ilaaha illallaah wa anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasuuluh (aku bersaksi bahwasannya tidak ada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, dan aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya).
Allah berfirman : ‘Perlihatkan kepadanya’. Orang itu berkata : ‘Wahai Rabb, apalah artinya kartu ini dengan seluruh catatan amal kejelekan ini ?’. Dikatakan : ‘Sesungguhnya engkau tidak akan didhalimi”. Nabi ﷺ bersabda : “Lalu diletakkanlah catatan-catatan amal kejelekan itu di satu daun timbangan. Ternyata catatan-catatan itu ringan dan kartu itulah yang jauh lebih berat. Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat daripada nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
(HR. Ahmad 6994, Turmudzi 2850 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Setelah ditimbang maka ada 3 kemungkinan... :
1)Pahala lebih ringan dari pada dosa kembalinya ke Neraka
2)Pahala lebih berat dari pada dosa
3)Pahala sama dengan dosa ( ashabul a’rof)
Ada sekumpulan orang yang Allah tempatkan di sebuah tempat bernama A’raaf. Sebuah tempat antara surga dan neraka. Mereka adalah orang-orang yang kebaikannya berimbang dengan keburukannya. Mereka bisa menyaksikan orang-orang mukmin yang telah masuk surga, dan mereka juga bisa melihat orang-orang yang disiksa di neraka.
وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌ ۚ وَعَلَى الْأَعْرَافِ رِجَالٌ يَعْرِفُونَ كُلًّا بِسِيمَاهُمْ ۚ وَنَادَوْا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ ۚ لَمْ يَدْخُلُوهَا وَهُمْ يَطْمَعُونَ
Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada tabir dan di atas A‘raf (tempat yang tertinggi) ada orang-orang yang saling mengenal, masing-masing dengan tanda-tandanya. Mereka menyeru penghuni surga, “Salamun ‘alaikum” (salam sejahtera bagimu). Mereka belum dapat masuk, tetapi mereka ingin segera (masuk).
وَإِذَا صُرِفَتْ أَبْصَارُهُمْ تِلْقَاءَ أَصْحَابِ النَّارِ قَالُوا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang zhalim itu.”
(Surat Al-A’raf, Ayat:46- 47)
7) Pengelompokan
Berikutnya, manusia dikelompokkan; Yahudi dengan Yahudi, Nasrani dengan Nasrani, orang zalim dengan orang-orang zalim, dst.
8)Zdulmah ( kegelapan)
Kemudian datang az-Zhulmah (kegelapan). Allah jadikan suasana sangat gelap.
9)Shirot ( jembatan)
Lalu manusia diperintahkan untuk jalan di atas Shirooth dalam kondisi gelap tersebut. Orang-orang sangat butuh cahaya untuk lewat di atas Shirooth. Sebab Shirooth tersebut ada kail yang mencabik-cabik dan menyeret manusia jatuh ke Jahannam.
Semua kelompok manusia selain orang-orang mukmin dan maunafik akan langsung jatuh ke neraka Jahannam. Karena mereka tidak punya cahaya.
Hanya orang-orang beriman dan munafik yang akan melewati Shirooth tersebut. Keduanya dapat cahaya dari Allah.
Orang munafik senang dapat cahaya juga. Tapi tiba-tiba Allah cabut cahaya tersebut. Demikian Allah membalas makar dan tipu daya mereka dalam mempermainkan Allah ketika di dunia.
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.”
(Surat Al-Baqarah, Ayat: 9)
Lantas orang-orang munafik itu memelas-melas pada orang mukmin agar bisa nebeng untuk mendapat cahaya.
Namun mereka terhalangi dari cahaya tersebut.
يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ
“Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu.” (Kepada mereka) dikatakan, ”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab.”
(Surat Al-Hadid, Ayat: 13)
Sebagian ada melewati syirot ada yg seperti angin kencang ada yang seperti naik kendaran kuda atau onta ada sebagian yang melewati shirot dengan merangkak.....
Yang melewati shirot ada 3 golongan...:
1)Najin ( selamat) tdk ada luka
2)Najin Tapi tercabik-cabik
3)Ada yg tercabik-cabik dan masuk neraka
Yang pertama kali lewat adalah Nabi ﷺ
Orang-orang mukmin yang selamat dari Shirooth akan ditempatkan di Qonthoroh, di sana segala kebencian dan kecemburuan di hati akan dicabut oleh Allah.....
Baru kemudian mereka dimasukkan ke dalam surga......
Semoga Kita semua akan masuk kedalam Surga-Nya.....
والـلــه تعالى أعلم بالصواب
Semoga Bermanfaat....
اٰمِـــــــيْن يـَارَبَّ الْعَالَمِـــــــين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar